Wamena (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Yonif 521/DY memperkuat komunikasi dengan warga Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan guna mendukung kestabilan keamanan di wilayah pedalaman Papua.
Prajurit TNI Satgas Yonif 521/DY dalam pendekatan itu juga memberikan paket bahan pokok bagi warga Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dansatgas Yonif 521/DY Letkol Inf Rahadyan Surya Murdata dalam keterangan di Wamena, Sabtu mengatakan kegiatan peningkatan komunikasi sosial yang digabung dengan pembagian bahan pokok kepada warga Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya.
“Bantuan yang kami berikan adalah paket bahan pokok, bingkisan dan ini merupakan bentuk perhatian lainnya kepada warga setempat di daerah penugasan TNI pedalaman Papua,” katanya.
Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai anjangsana TNI untuk terus dekat dengan warga sehingga dapat menjaga silaturahmi yang telah terjalin selama ini dengan warga Distrik Bolakme.
“Ini merupakan upaya membangun kepercayaan dan ikatan kekeluargaan serta memperkokoh hubungan dengan warga di daerah penugasan sehingga dapat sama-sama menjaga situasi keamanan di pedalaman Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga terus meningkatkan pembinaan teritorial untuk terus membangun hubungan baik dengan warga Papua di pedalaman.
“Kami ingin warga Papua mendukung terciptanya situasi keamanan yang baik dan kondusif sehingga seluruh aktivitas warga di pedalaman Papua dapat berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya Endar Tabuni menyambut baik kegiatan komunikasi yang terus dilakukan oleh TNI Satgas Yonif 521/DY.
“Kami sangat berterima kasih kepada prajurit TNI Satgas Yonif 521 Pos Bolakme yang telah berkunjung, dimana selalu hadir untuk warga dan semoga prajurit TNI selalu diberikan keselamatan selama bertugas,” ujarnya.
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.