Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewajibkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melakukan uji sampling Makanan Bergizi Gratis (MBG), guna memastikan MBG aman dikonsumsi para siswa di daerah itu.
"SPPG harus melakukan pengujian makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah," kata Sekda Kota Pangkalpinang Mie Go di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan saat ini Kota Pangkalpinang sudah memiliki enam SPPG tersebar di Kelurahan Bukit Intan, Taman Sari, Air Kepala Tujuh Gerunggang, Air Itam, Kacang Pedang, Kelurahan Girimaya dan telah mendistribusikan 18.000 MBG kepada siswa TK, SD dan SMP.
Baca juga: Dapur MBG di Bangka layani 206 lembaga sekolah
"Ahli gizi di masing-masing SPPG ini harus melakukan uji makanan ini, guna memastikan makanan yang didistribusikan berkualitas, bergizi dan menyehatkan. Jangan sampai terjadi kasus keracunan MBG di daerah ini," katanya.
Ia menyatakan dalam mencegah keracunan makanan ini, Pemkot Pangkalpinang juga melakukan pengawasan di SPPG untuk memastikan bahan baku dan proses pemasakan menu makanan ini sesuai standar kebersihan yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: BPOM: Bakteri Salmonella di lauk picu keracunan MBG Belitung Timur
"Paling Utama ahli gizi dan penanggung jawab SPPG ini, karena merekalah yang sehari-hari ada di SPPG ini dan kemudian pengawasan dilakukan pemerintah kota melalui dinas ketahanan pangan, dinas kesehatan mengawasi proses memasak makanan hingga pendistribusian MBG ini," katanya.
Kepala SPPG Kepala Tujuh Febi Mutia memastikan MBG yang disalurkan kepada siswa aman dikonsumsi dan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
"Kita sebelum mendistribusikan MBG ini selalu melakukan uji sampel makanan dua kali sesi pengujian, untuk memastikan makanan tersebut aman dikonsumsi para siswa," katanya.
Baca juga: SPPG Pundok Cabik Pangkalpinang distribusikan 2.442 paket MBG
Baca juga: Pemkot Pangkalpinang-BPOM lakukan pengawasan MBG
Pewarta: Aprionis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.