Lisbon (ANTARA) - Lebih dari 3.000 orang berkumpul di pusat kota Lisbon pada Sabtu (4/10) untuk menunjukkan solidaritas kepada warga Palestina dan menuntut pembebasan tiga warga negara Portugal yang ditahan oleh Israel setelah mencoba mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Polisi mengatakan bahwa jumlah peserta yang hadir jauh melebihi ekspektasi penyelenggara. Meskipun sekitar 500 peserta telah diantisipasi, kerumunan akhirnya membengkak menjadi sekitar 3.000 orang, jumlah yang disebut "sangat melebihi ekspektasi."
Di antara mereka yang berpartisipasi terdapat mantan pemimpin Blok Kiri Francisco Louca dan kandidat presiden Partai Komunis Antonio Filipe.
Berbicara kepada Kantor Berita Lusa, Louca mengatakan gerakan untuk perjuangan Palestina telah mencapai "skala yang sangat besar di seluruh dunia" dan menekankan bahwa "mustahil untuk menghentikan gerakan menentang pemerintah Israel, seperti yang terlihat dalam berbagai demonstrasi di seluruh Eropa."
Aktivis Palestina Serena Sabat berpidato di hadapan massa, menarik perhatian pada apa yang disebutnya sebagai aksi-aksi yang sedang berlangsung terhadap warga sipil Palestina. Ia mendesak komunitas internasional untuk tidak membiarkan situasi seperti itu terus berlanjut.
Ketiga warga negara Portugal yang ditahan oleh Israel adalah Mariana Mortagua, aktris Sofia Aparicio, dan aktivis Miguel Duarte. Mereka berada di atas kapal yang dicegat oleh pasukan angkatan laut Israel sebagai bagian dari armada Global Sumud yang berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pihak berwenang Portugal telah mengonfirmasi bahwa dukungan konsuler diberikan kepada warganya yang ditahan melalui kedutaan besar di Tel Aviv.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.