Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi dan komputer Jepang Fujitsu dan raksasa chip Amerika Serikat Nvidia Corp sepakat untuk bersama-sama mengembangkan infrastruktur kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna menciptakan agen-agen AI yang beroperasi dalam bidang robotika dan bidang lainnya.
Fujitsu mengumumkan kesepakatan kolaborasi dengan Nvidia pada Jumat (3/10) menurut warta Kyodo pada Sabtu (4/10).
Dalam hal ini, Fujitsu berupaya mengintegrasikan unit pemrosesan pusat (CPU) miliknya dengan unit pemroses grafis (GPU) milik Nvidia yang menjadi penggerak utama teknologi AI.
Langkah ini menempatkan Fujitsu di antara perusahaan-perusahaan Jepang berkolaborasi dengan perusahaan Amerika Serikat di bidang AI, seperti Hitachi Ltd., yang telah mengumumkan kemitraan dengan OpenAI, pengembang dan operator ChatGPT.
"Daya komputasi mempercepat kemajuan AI," kata Presiden dan CEO Fujitsu Takahito Tokita dalam konferensi pers di Tokyo, yang juga dihadiri oleh pendiri dan CEO Nvidia Jensen Huang.
Baca juga: Huawei umukan infrastruktur AI saat Nvidia hadapi boikot di China
Dalam siaran persnya, Tokita menyatakan bahwa dengan menggabungkan teknologi mutakhir dari kedua perusahaan untuk membangun infrastruktur AI, mereka dapat menyesuaikan teknologi tersebut agar bermanfaat di berbagai bidang seperti kesehatan, manufaktur, dan layanan pelanggan.
Fujitsu menargetkan infrastruktur AI itu dapat terwujud pada tahun 2030.
Sementara itu, Huang mengatakan, "Revolusi industri AI telah dimulai, dan kita harus membangun infrastruktur untuk mendukungnya — di Jepang dan di seluruh dunia."
Di samping berkolaborasi dengan Nvidia, Fujitsu menjalin kemitraan dengan Yaskawa Electric Corp., produsen robot asal Jepang, untuk mengembangkan robot cerdas dengan memanfaatkan teknologi robotika berbasis AI milik Yaskawa.
Baca juga: Nvidia dan Intel bekerja sama kembangkan infrastruktur AI
Baca juga: Samsung dan Fujitsu akan bangun pusat kecerdasan buatan di Prancis
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.