Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, serta peningkatan akumulasi curah hujan harian

Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat yang dapat disertai angin kencang diperkirakan terjadi di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Kamis 9 Oktober 2025.

"BMKG mengeluarkan peringatan dini tujuh harian hingga 12 Oktober 2025," kata Koordinator Bidang Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Astrid Y Lasut di Manado, Senin.

Dia menjelaskan wilayah kabupaten dan kota yang berpotensi cuaca ekstrem pada hari ini yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Selanjutnya pada Selasa (7/10), lanjutnya, cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Baca juga: BMKG luncurkan kanal digital Agro-Weather guna topang ketahanan pangan

Pada Rabu (8/10), kata dia, cuaca yang sama berpotensi terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sementara pada Kamis (9/10) cuaca ekstrem diprakirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Sedangkan di hari Jumat-Minggu (10-12/10), menurut dia, cuaca di 15 kabupaten dan kota diperkirakan cerah hingga hujan ringan.

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi & hujan lebat di Sumut hingga 9 Oktober

Astrid menyebutkan nilai anomali SST pada 0,5 – 2,8 derajat Celsius di perairan Sulut mempengaruhi penambahan massa uap air dalam proses pertumbuhan awan konvektif.

Sementara belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Sulut terjadi akibat pembentukan tekanan udara rendah di Samudera Pasifik Barat sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan.

Adanya gelombang atmosfer Kelvin dan kombinasi gelombang atmosfer lainnya diprediksi melewati Sulut meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah provinsi itu serta labilitas lokal yang kuat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan disertai kilat/petir di sejumlah wilayah tersebut.

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, serta peningkatan akumulasi curah hujan harian," ucapnya.

Baca juga: Senin, BMKG prediksi cuaca sebagian besar Indonesia hujan ringan

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.