Data sementara, sebagian warga dari 300 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam itu, terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman

Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan ,Pangeran S Pandingan menjelaskan ada ratusan rumah warga di Desa Bajuh, Kecamatan Kapuas Tengah, terendam banjir setelah hujan deras selama beberapa hari berturut-turut.

"Ketinggian air yang merendam rumah warga itu dilaporkan antara 50 centimeter hingga 1 meter, dan mengakibatkan aktivitas warga terganggu," kata Pangeran di Kuala Kapuas, Senin.

Menurut dia, untuk data sementara, sebagian warga dari 300 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terendam itu, terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Adapun banjir mulai merendam permukiman warga sejak pagi tadi akibat meluapnya Sungai Kapuas dan beberapa anak sungai di sekitarnya. Air yang terus naik membuat warga tidak sempat menyelamatkan seluruh barang berharga mereka.

Baca juga: BMKG NTB ingatkan warga pesisir waspadai potensi banjir rob

BPBD Kapuas, telah menurunkan tim untuk melakukan evakuasi dan pendataan korban terdampak. Pihaknya juga akan mendirikan posko darurat untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal. Banjir yang merendam ratusan rumah warga itu berada di RT 01 hingga 06, dengan jumlah rumah warga di RT 01 sebanyak 20 unit, RT 02 3 unit, RT 03 76 unit, RT 04 68 unit dan RT 06 6 unit.

"Selain rumah, fasilitas jalan umum juga turut terendam, baik jalan di RT 01, RT 03 dan RT 04. Sedangkan fasilitas pendidikan di wilayah tersebut, berdasarkan laporan tidak ada," katanya.

BPBD Kapuas juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah hulu sungai masih tinggi. Hingga kini, kondisi air belum sepenuhnya surut dan petugas masih terus memantau perkembangan di lapangan.

Baca juga: Bapanas dan mitra salurkan bantuan kemanusiaan korban banjir Bali

Pewarta: Kasriadi/All Ikhwan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.