...Kenapa harus dimulai dari SD, karena ingin pengentasan kemiskinan dimulai sejak dini

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono bersama Walikota Surakarta Respati Achmad Ardianto membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Surakarta, Senin.

Pada pembukaan MPLS ini Agus Jabo berkesempatan untuk berdialog dengan orang tua dan siswa, meresmikan gedung yang digunakan untuk sekolah rakyat, dan meninjau fasilitas yang ada di SRD 2 Surakarta, sekaligus mengungkapkan alasan Sekolah Rakyat yang dibuka untuk usia dini.

"Kenapa harus dimulai dari SD, karena ingin pengentasan kemiskinan dimulai sejak dini. Kemensos bersama Kementerian lain menjemput mereka walaupun masih SD untuk bersekolah di Sekolah Rakyat," kata Agus melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Wamensos juga mengungkapkan merekrut siswa SD memiliki tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan dari sisi orang tua yang belum tega melepas anaknya untuk hidup mandiri.

Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan kepada para orang tua dan wali murid untuk merelakan anak-anaknya dididik di Sekolah Rakyat.

Baca juga: Rakor Kepsek, Mensos tekankan integritas dan jaga citra Sekolah Rakyat

"Tidak usah khawatir, akan diurus oleh negara," ujarnya.

Untuk lebih meyakinkan para wali murid, Agus Jabo juga memberi pesan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidik untuk menjadi orang tua kedua anak-anak mereka selama di sekolah.

"Ketika di kelas akan menjadi tanggung jawab guru, di asrama akan ada wali asrama dan untuk sehari-harinya akan ada wali asuh," ungkap dia.

Wamensos menerangkan para siswa di SRD 2 Surakarta memiliki usia yang beragam, mulai dari 8 hingga 11 tahun dengan kapasitas sekolah hingga 4 rombel (rombongan belajar).

Dia juga turut mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) yang telah mengizinkan penggunaan aset milik mereka.

"Kalau tidak ada dari SRD 2, tidak akan ada 165 titik sekolah rakyat," ucap Agus Jabo.

Baca juga: Kemensos nyatakan 160 Sekolah Rakyat sudah beroperasi per September

Suasana haru sekaligus bahagia mengisi hari pertama MPLS ini. Para pendamping dan orang tua mengantar langkah kecil para siswa dan siswi SRD 2 Surakarta menuju masa depan melalui Sekolah Rakyat.

Salah satu siswa SRD 2 Surakarta adalah Nailla Marsha Nabila (11). Nabila, panggilan akrabnya, belum pernah mengenyam pendidikan hingga ia berusia 11 tahun. Ia baru akan memulai pendidikannya di SRD 2 Surakarta.

Ia sendiri hanya tinggal dengan saudara ayahnya yang bekerja sebagai buruh harian lepas di terminal Tirtonadi. Nabila tinggal di kontrakan berukuran 4x4 meter, dan hanya tidur dengan beralaskan tikar dan keramik. Nabila sendiri bisa sampai masuk di Sekolah Rakyat karena dibawa oleh pendamping PKH.

"Terima kasih Mbak Ana (pendamping dari Nabila)," ucap gadis yang bercita-cita menjadi dokter itu.

Baca juga: Mensos tersentuh perjuangan ibu tunanetra di Sekolah Rakyat Banyuwangi

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.