Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap penerapan pembiayaan kreatif atau creative financing dapat membantu pembangunan Jakarta berjalan lancar meski mengalami penurunan anggaran.

“Ada beberapa program yang dulunya akan dilakukan dengan penyertaan modal daerah. Tetapi dengan kondisi seperti ini kami mendorong agar BUMD ataupun siapapun yang akan bangun tidak menggunakan dana APBD,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin.

Seperti halnya, pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Sudirman-Dukuh Atas yang sebelumnya sudah disetujui bersama Menteri Perhubungan akan terus berlanjut. Namun, pendanaannya tak akan lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Pramono kaji subsidi transportasi umum demi efisiensi anggaran

“Maka dilakukan dengan partnership dan sebagainya-sebagainya. Mudah-mudahan dengan pengaturan ini pembangunan di Jakarta masih tetap seperti yang diharapkan,” katanya.

Pramono juga menekankan bahwa kini bukan lagi eranya menggunakan dana besar tanpa pengawalan ketat untuk membangun Jakarta.

Dia memastikan bahwa dirinya bersama Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno akan mengawal secara khusus setiap pendanaan untuk membangun Jakarta.

“Memang pemotongan Jakarta paling besar. Dan ini menjadi tantangan bagi saya dan Pak Wagub untuk bisa menyelesaikan target kami dengan baik,” jelasnya.

Selain memastikan pembangunan Jakarta tak tersendat, Pramono juga menegaskan program-program yang berkenaan dengan masyarakat khususnya yang kurang mampu akan tetap berjalan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) maupun Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Baca juga: DKI lakukan rekonsiliasi gaji ASN dan non-ASN untuk efisiensi

Baca juga: Pemprov DKI pangkas anggaran perjalanan dinas imbas pemotongan DBH

Baca juga: RAPBD Jakarta 2026 harus diubah imbas pemangkasan Dana Bagi Hasil

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.