Banda Aceh (ANTARA) - Komisi IX DPR RI menampung masukan terkait pelibatan sekolah dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk daerah-daerah tertentu yang memang jangkauannya luas atau jauh.
"Mungkin juga bisa dilakukan dengan hybrid melibatkan sekolah, bisa disesuaikan kalau memang secara kondisi kewilayahannya sulit untuk bisa terjangkau," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Putih Sari usai melakukan rapat bersama unsur pemerintah Aceh, kabupaten/kota serta instansi terkait di Aceh dalam rangka kunjungan kerja reses, di kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Masukan tersebut salah satunya diterima dari Bupati Aceh Selatan, Mirwan yang menyatakan bahwa permasalahan pelaksanaan MBG di daerah terkendala jarak tempuh serta kapasitas dapur yang terlalu banyak menyiapkan makanannya.
Di mana, kata dia, ada dapur yang mulai memasak pukul 22.00 WIB karena banyaknya persiapan hingga empat ribu porsi lebih, sehingga saat sampai ke sekolah, makanannya sudah kurang baik.
Maka dari itu, Bupati Aceh Selatan mengusulkan dilakukan kerjasama langsung dengan sekolah, sehingga makanannya lebih mudah dan baik, atau perkecil permintaan setiap dapur cukup seribu porsi saja.
Putih menyampaikan, MBG merupakan program baru, dan pelibatan pemerintah daerah juga baru dimulai, sehingga koordinasinya masih sangat rendah.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar tata kelola program makan bergizi gratis ini terus dilakukan perbaikan-perbaikan, termasuk alternatif dengan pelibatan sekolah.
Baca juga: 1.515 porsi MBG tersalurkan kepada peserta didik 11 sekolah di Penajam
Terhadap masukan ini, lanjut Putih, Komisi IX DPR RI segera membangun koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terhadap peluang kolaborasi dengan sekolah.
"Makanya nanti kami diskusikan dengan Badan Gizi Nasional. Sejauh yang kami tahu, Badan Gizi Nasional membuka, artinya peluang kolaborasi untuk wilayah-wilayah tertentu dengan sekolah-sekolah," demikian Putih Sari.
Sebagai informasi, Pemerintah Aceh tengah mengoptimalkan pelaksanaan program MBG, di mana program tersebut telah berjalan di 326 dari total 855 titik dapur dengan 1,7 juta penerima manfaat.
Baca juga: Bupati: Operasional SPPG dihentikan sementara dampak keracunan pelajar
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.