Banda Aceh (ANTARA) - Dewan Perniagaan Serumpun Malaysia-Aceh Indonesia (DPSMAI) menjajaki peluang kerja sama investasi Malaysia dari berbagai sektor di Aceh, mulai dari pariwisata, industri, pertanian hingga peternakan.
"Orang-orang Aceh terbuka, dan pemerintah harus hadir memastikan setiap investasi benar-benar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Wagub Fadhlullah saat menerima kunjungan Dewan Perniagaan Serumpun Malaysia-Aceh, Indonesia (DPSMAI) dalam rangka penyampaian rencana investasi DPSMAI di Aceh di ruang rapat Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh.
Dalam kesempatan ini, Fadhlullah mengapresiasi upaya kerja sama tersebut dan menegaskan bahwa Pemerintah Aceh terbuka terhadap berbagai bentuk kolaborasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Pemprov Aceh jajaki peluang kerjasama energi dengan Kerajaan Denmark
Tetapi dia menekankan bahwa setiap investasi harus benar-benar memberikan manfaat nyata dan tidak merugikan masyarakat.
"Seperti pada komoditas nilam Aceh yang memiliki kualitas unggul dengan kadar patchouli alcohol (PA) tinggi, namun masih menghadapi perdagangan yang tidak adil dan merugikan petani," ujar Fadhlullah.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak berkomitmen untuk menindaklanjuti pembahasan kerja sama dengan perencanaan dan penyusunan rencana investasi lebih jelas dan terarah antara Pemerintah Aceh dan DPSMAI.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.