Manado (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X, Maria Yohana Esti Wijayati mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi kunci penting dalam membuat kebijakan tepat.
"BPS dan BRIN adalah kunci-kunci penting yang menjadi salah satu referensi kita untuk kita bisa membuat kebijakan yang tepat dengan data yang tepat, dan dengan hasil riset yang tepat sesuai dengan kebutuhan daerah," kata Maria Yohana pada kunjungan kerja reses Komisi X di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Senin.
Karena itu menurut dia, Komisi X mengatakan hati-hati dengan BRIN dan BPS karena keduanya memegang kunci penting untuk menyajikan data sekaligus memberikan masukan, dukungan terkait dengan hasil risetnya.
Hal-hal tersebut bisa dilakukan menjadi sebuah kebijakan, program, kegiatan yang ada di daerah dengan kekhususannya.
Dia mencontohkan, Kabupaten Gunung Kidul yang kaya akan ketela atau singkong, diolah tidak sekedar menjadi gaplek.
Baca juga: Dentuman dan bola api Cirebon, BRIN: Meteor besar jatuh di Laut Jawa
Rasa gaplek ini akan enak dijadikan gatot kalau jamuran dan warnanya hitam pekat, ketika direndam air baunya pesing akan menimbulkan nikmat karena nanti akan ditemukan gaplek yang warnanya hitam lalu bisa diolah, itu akan kenyil dan sedikit manis, katanya.
"Ini hanya sebagai contoh untuk menjadi inspirasi Sulawesi Utara, seperti apa yang kemudian harus dilakukan riset supaya kita titipkan kepada BRIN yang ada di Sulawesi Utara ini termasuk Brida," katanya menambahkan.
Hal ini penting kata Maria Yohana sehingga nanti program kegiatan yang ada di Pemerintah Sulawesi Utara dan kabupaten/kota sudah berdasarkan hasil riset.
Contoh lainnya, kata dia, ketika BRIN juga akan melakukan riset mengenai ekosistem Makan Bergizi Gratis (MBG) supaya MBG tetap bisa berjalan dengan baik jika dilakukan diberikan dukungan-dukungan berdasarkan riset dengan metodologinya, pengolahannya, sistemnya dan yang lain sebagainya termasuk ketahanan pangan.
Usai paparan Wakil Ketua Komisi X yang juga ketua tim dilanjutkan dengan tanya jawab.
Kunjungan kerja reses rombongan Komisi X ke Sulawesi Utara di ruang Mapalus juga dihadiri Wakil Gubernur Victor Mailangkay, perwakilan pejabat eselon I kementerian dan lembaga pemerintah pusat, Sekretaris Daerah Tahlis Gallang, pejabat pemprov, Staf Khusus Gubernur Yulius Selvanus, tokoh masyarakat dan tokoh adat serta undangan lainnya.
Baca juga: Siap siaga tanpa menunggu negara, membangun ketangguhan dari RT
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.