Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan kerja sama pertahanan (defense cooperation agreement) dengan negara-negara besar mampu meningkatkan kualitas tenaga kesehatan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Soedirman, sehingga RS itu memiliki standar internasional.

Budi Gunadi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan bercita-cita menjadikan RSPPN Soedirman sebagai RS bertaraf internasional. Oleh karena itu, Kemenkes memanfaatkan kerja sama pertahanan yang sudah dijalin Kemenhan dengan negara-negara besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia RS itu.

Baca juga: Menhan-Menkes tingkatkan kualitas RSPPN menjadi taraf Internasional

"Dimana dokter-dokter dari rumah sakit ini bisa belajar ke luar negeri, ke rumah sakit-rumah sakit terbaik dunia. Sebaliknya, dokter-dokter terbaik dari dunia, termasuk juga tadi dititipkan perawat-perawat terbaiknya, bisa datang ke sini untuk mengajari di rumah sakit ini," katanya.

Budi menyebutkan program itu akan segera dijalankan. Adapun program itu bukan hanya untuk dokter-dokter TNI saja, namun juga dokter di seluruh Indonesia. Dengan demikian, kemampuan tenaga medis dan tenaga kesehatan TNI meningkat pesat hingga mencapai standar global.

Ia mengaku dirinya dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin setuju untuk menjadikan RSPPN sebagai RS Penyelenggara Pendidikan Utama (RSPPU) guna memperluas akses pendidikan tujuh spesialisasi dasar yang dibutuhkan di Indonesia.

Dia menjelaskan ketujuh spesialisas dasar itu adalah spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis obstetri dan ginekologi, spesialis bedah, spesialis anestesi, serta dua penunjang, yaitu spesialis radiologi dan spesialis patologi klinik.

Pada tahap awal, lanjutnya, pendidikan spesialis berbasis RS itu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan tujuh spesialis dasar di RS-RS milik TNI.

Budi mengatakan apabila Kemenhan berkenan, program spesialis itu bakal diperluas, sehingga dokter non-TNI juga bisa ikut serta.

Baca juga: Menkes: RSPPN Soedirman akan dijadikan RS pendidikan 7 spesialis dasar

Baca juga: Menhan: Awak media dapat fasilitas pengobatan gratis di RSPPN

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa RSPPN adalah rumah sakit tingkat A dengan infrastruktur lengkap, seperti bangunan 28 lantai, 1000 kasur, dan 100 ICU.

Untuk melengkapi fasilitas dan layanan RSPPN, katanya, perlu sumber daya manusia serta layanan farmasi yang bagus, sehingga pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Karena kami mempunyai sarjana-sarjana farmasi yang sudah lulus menjadi perwira TNI. Itu yang kita bicarakan tadi. Kita sudah sampai pada tingkat yang implementasi dan mungkin tahun depan kita akan melihat lagi kemajuan-kemajuan secara bertahap," katanya.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.