Ada dua level gerakan yang diharapkan Indonesia bisa melakukan kapitalisasi bonus demografi dan mencapai Indonesia Emas

Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) memperkuat kapasitas 196 juta penduduk usia produktif di Tanah Air agar Indonesia menjadi Macan Asia berikutnya.

“Ada dua level gerakan yang diharapkan Indonesia bisa melakukan kapitalisasi bonus demografi dan mencapai Indonesia Emas,” kata Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono di sela forum Asia Pasifik Keluarga Berencana (KB) 2030 di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Menurut dia, dua gerakan tersebut yakni memastikan kualitas 70 persen penduduk produktif rentang usia 15-65 tahun atau 196 juta penduduk saat ini sehat, tidak memiliki riwayat tengkes (stunting), memiliki level pendidikan memadai minimal 12 tahun, hingga memiliki sertifikasi kompetensi yang diterima pasar.

Kedua, kata dia, pemerintah menghadirkan investasi dan membuka lapangan kerja memadai yang dapat diisi penduduk usia produktif tersebut.

Baca juga: BKKBN: 61 juta penduduk produktif tanggung beban warga tak produktif

Upaya penciptaan lapangan pekerjaan itu antara lain melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih.

Pada tataran strategis, lanjutnya, pemerintahan mendorong program strategis melalui investasi skala besar yang menunjang hilirisasi melalui Danantara.

“Sehingga mereka bisa produktif dan bisa berkontribusi ke pajak atau dalam bentuk lain, maka Indonesia akan memiliki akselerasi tingkat pertumbuhan ekonomi yang mungkin di atas delapan persen,” ucapnya.

Kemendukbangga/BKKBN mencatat surplus demografi di Indonesia terjadi mulai tahun 2012 hingga diperkirakan tahun 2045.

Baca juga: Praktisi: Penduduk sehat modal untuk wujudkan visi Indonesia Emas 2045

Nantinya, lanjut dia, angka tersebut diperkirakan berangsur menurun, sehingga jumlah penduduk usia produktif dan nonproduktif setelah 2045 mencapai imbang 50 persen sehingga memasuki fase penduduk lanjut usia.

Melalui akselerasi program kependudukan dan pengembangan keluarga, pihaknya meyakini Indonesia saat ini berada pada jalur menjadi Macan Asia berikutnya, seperti negara lain sepertiJepang, Korea Selatan, dan Singapura.

Pasalnya, Budi mengungkapkan Program KB tidak hanya terkait merencanakan jumlah kelahiran, tetapi juga terkait upaya pencapaian kesejahteraan keluarga.

Hal itu disampaikan delegasi Indonesia dalam forum yang dihadiri 14 negara kawasan Asia Pasifik tersebut.

Baca juga: Menanti kembali auman Indonesia sebagai "macan Asia"

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.