Digitalisasi menciptakan model kerja baru serta pergeseran transaksi dari transaksi tradisional menjadi transaksi melalui platform digital
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti mengatakan Indonesia terus beradaptasi dengan proses digitalisasi, yang telah mengubah hubungan perdagangan baik nasional maupun global secara signifikan.
"Digitalisasi menciptakan model kerja baru serta mengalami pergeseran transaksi dari transaksi secara tradisional menjadi transaksi melalui platform digital yaitu e-commerce dan live shopping," ujar Wamendag Roro saat menjadi narasumber di National Human Capital Conference Exhibition (NHCCE), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (6/10/2025).
Dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu, Roro Esti mengatakan dalam situasi global yang tidak menentu saat ini, Indonesia dapat bertahan dengan cara beradaptasi melalui beberapa solusi, yakni pertama, membuat kebijakan dan regulasi untuk memberikan keadilan bagi konsumen dan juga pelaku usaha.
"Kami memastikan para pelaku dan konsumen mendapatkan keadilan melalui regulasi yang kami buat, sehingga kedua belah pihak dapat percaya akan pasar digital di Indonesia," jelasnya.
Kedua, Kementerian Perdagangan turut memberikan pelatihan dan transisi tenaga kerja dengan bermitra bersama perusahaan global dan berkolaborasi dengan universitas untuk dapat mempersiapkan talenta agar dapat beradaptasi dengan perdagangan digital.
"Kementerian Perdagangan Republik Indonesia juga menyelenggarakan pelatihan bagi UMKM tentang cara menggunakan platform digital, cara menampilkan dan mengemas produk secara menarik dan sebagainya, sehingga produk dapat siap ekspor," tambah Roro Esti dalam acara tersebut.
Terakhir, Kemendag turut mendukung UMKM dan inklusi digital dengan mempromosikan produk lokal, memodernisasi pasar tradisional, dan menghubungkan pelaku usaha dengan peluang ekspor.
Melalui platform InaExport.id para pelaku usaha dapat menawarkan dan melakukan business matching kepada pembeli dari luar negeri.
Selain itu, tambahnya, para konsumen internasional juga mendapatkan informasi terkini terkait pameran dagang dan pelatihan terkait ekspor.
"Sejak Januari-Agustus 2025, kami telah melakukan 462 business matching melalui daring yang menghubungkan 1.482 UMKM Indonesia dengan calon pembeli global. Dengan dukungan perwakilan dagang kami di 33 negara, kami telah mencapai potensi transaksi sebesar 90,9 juta dolar AS. Kemudian, hingga tahun 2024, Kementerian Perdagangan telah mendorong digitalisasi di 5.419 pasar tradisional dan 304.135 pedagang pasar," sebut Roro Esti.
Dalam forum internasional tersebut, Wamendag Roro juga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini sedang menggencarkan program Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Astacita merupakan program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas di 2045 yang memiliki delapan misi yang salah satunya Astacita ke-4, yaitu memperkuat pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.
"Saat ini, kami sedang menggencarkan program Astacita ke-4 dari Pak Presiden Prabowo dan Pak Wakil Presiden Gibran yaitu memperkuat pengembangan SDM melalui makan bergizi gratis (MBG), sekolah rakyat, sekolah garuda dan cek kesehatan gratis," jelas Wamendag Roro.
Sekolah rakyat merupakan sekolah asrama gratis untuk siswa yang kurang mampu dengan memberikan setiap anak kesempatan yang adil untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dan masa depan yang lebih cerah.
Sedangkan, sekolah garuda adalah sekolah berasrama berstandar global dengan membina talenta muda terbaik Indonesia.
Terakhir, program cek kesehatan gratis akan beroperasi di 10.000 pusat kesehatan gratis dan 15.000 klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Roro Esti menambahkan untuk Program MBG, Presiden menetapkan target 82,9 juta di akhir tahun 2025.
Baca juga: Wamendag Roro dorong dunia usaha manfaatkan perjanjian dagang global
Baca juga: Indonesia dukung kerja sama ekonomi lebih erat antara ASEAN-Uni Eropa
Baca juga: Wamendag: RI dorong kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha percepat ACAFTA
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.