kolaborasi dengan BPKH Limited dibutuhkan karena terdapat potensi transaksi keuangan yang besar di Kantor Cabang Jeddah
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo menyampaikan bahwa Kantor Cabang BSI di Jeddah, Arab Saudi, direncanakan mulai beroperasi pada kuartal II tahun depan atau pertengahan 2026.
Ia menyatakan saat ini izin untuk pembukaan kantor cabang tersebut sudah keluar, sehingga unit tersebut dapat mulai dioperasikan tahun depan.
“(Target operasi cabang Jeddah) pertengahan tahun (2026). Kuartal II ya di 2026,” ucap Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa para tokoh yang akan menduduki posisi manajerial di kantor cabang tersebut juga sudah ditentukan dan mereka telah mulai mempersiapkan operasional unit tersebut.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya di Jeddah, BSI akan bekerja sama dengan BPKH Limited, anak usaha dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang menjadi perpanjangan tangan lembaga tersebut dalam melakukan investasi di Arab Saudi.
Anggoro menyatakan kolaborasi dengan BPKH Limited dibutuhkan karena terdapat potensi transaksi keuangan yang besar di Kantor Cabang Jeddah.
Meskipun pihaknya belum dapat memproyeksikan bagaimana pertumbuhan bisnis di unit usaha tersebut, ia menuturkan terdapat berbagai aktivitas terkait haji dan umrah yang berpotensi mendorong tingginya transaksi keuangan di kantor cabang tersebut.
Ia menyampaikan jumlah haji asal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mencapai lebih dari 200 ribu orang, sementara jamaah umrah dapat mencapai 1,6 juta orang setiap tahunnya.
“Ekosistem-ekosistem yang ada di sana terkait haji dan umrah itu yang mau kami garap dulu. Fokusnya nanti kami ke transaksi keuangan di sana. Kan besar ya transaksi keuangannya. Di sana ada untuk macam-macam kan. Ada untuk kateringnya, transportasinya. Rencananya ada kampung haji juga,” katanya.
Anggoro menuturkan bahwa pihaknya kini belum berencana untuk membuka kantor cabang baru di luar negeri, selain di Jeddah, Arab Saudi; dan Dubai, Uni Emirat Arab.
“Nggak, (fokus operasional) Jeddah dulu saja lah. Dubai dulu sama Jeddah. Karena Jeddah aja kan potensinya besar ya,” ujarnya.
Baca juga: BSI optimistis dana pemerintah Rp10 triliun habis terserap bulan ini
Baca juga: BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
Baca juga: Usai akad massal, BSI siap percepat penyaluran KPR rumah subsidi
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.