Tim gabungan melakukan pembersihan material bangunan yang rusak, mendirikan posko darurat, serta menyalurkan bantuan dasar bagi warga terdampak

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim gabungan mendampingi proses pemulihan setelah bencana cuaca ekstrem yang melanda tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 15:00 Wita dan disebabkan oleh hujan deras disertai angin kencang yang menerjang tiga kecamatan, yakni Bajeng, Pallangga, dan Bontomarannu.

“Cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan cukup luas di sejumlah permukiman warga dan fasilitas umum di tiga wilayah kecamatan tersebut,” ujarnya.

Baca juga: Tiga korban longsor Gowa telah ditemukan, empat lainnya masih dicari

BNPB mencatat sebanyak 265 kepala keluarga (KK) terdampak akibat kejadian ini. Rinciannya, 140 rumah dan dua fasilitas umum mengalami kerusakan di Kecamatan Bontomarannu, 50 rumah rusak di Kecamatan Bajeng, dan 75 rumah di Kecamatan Pallangga.

Abdul menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa bersama unsur gabungan langsung melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak sesaat setelah kejadian.

“Tim gabungan melakukan pembersihan material bangunan yang rusak, mendirikan posko darurat, serta menyalurkan bantuan dasar bagi warga terdampak,” kata dia.

Baca juga: BNPB lakukan verifikasi dampak bencana alam Gowa

Selain itu, tim gabungan juga melakukan pendataan kerusakan rumah serta asesmen kebutuhan untuk mendukung proses pemulihan pascabencana. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa dari peristiwa tersebut.

BNPB juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran. Bentuk dukungan tersebut mencakup pendampingan teknis, distribusi bantuan logistik, serta kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor, mengingat kondisi cuaca yang masih cukup dinamis di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca juga: Bupati Gowa minta Dinas PU dan LH antisipasi bencana alam

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.