Ottawa (ANTARA) - Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada Selasa (7/10) berakhir tanpa kesepakatan konkret untuk mengakhiri tarif punitif AS, demikian dilansir media setempat.

Menteri yang bertanggung jawab atas perdagangan Kanada-AS, Dominic LeBlanc, menyebut pembicaraan itu "sukses, positif, dan substantif," tetapi tidak menjelaskan mengapa kesepakatan belum tercapai.

Menurut sejumlah laporan, LeBlanc akan tetap berada di Washington untuk melanjutkan negosiasi setelah sang perdana menteri meninggalkan AS, dengan diskusi yang berfokus pada sektor baja, aluminium, dan energi.

Kedua pemimpin bertemu di Gedung Putih dalam upaya untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung, yang menjadi pukulan bagi sektor-sektor utama di Kanada, termasuk baja, aluminium, manufaktur mobil, dan kehutanan.

Dalam pertemuan tersebut, Trump menyebut Kanada sebagai pesaing ekonomi yang memiliki "konflik alamiah" dengan AS, serta menyatakan keinginannya untuk mengganti mobil dan baja buatan Kanada dengan produksi dalam negeri.

Dia juga sepenuhnya mengesampingkan kesepakatan bebas tarif, dengan mengatakan bahwa "kita akan menerapkan tarif."

Pertemuan itu berlangsung di tengah meningkatnya tekanan politik terhadap Carney.

Kepala Pemerintahan Ontario Doug Ford pada Selasa mendesak Carney untuk "mulai membalas" dengan tarif balasan jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam waktu dekat.

Sementara itu, Pemimpin Partai Konservatif Pierre Poilievre mengkritik Carney karena gagal menjamin kemajuan bagi Kanada. "Masih belum ada kesepakatan, masih belum ada kemenangan," katanya.


Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.