Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo mengenang mendiang Glenn Fredly sebagai sosok yang telah memelopori upaya nongkrong dan berbincang dengan para musisi Indonesia.

“Pada tahun 2018, Bung Glenn melakukan hal yang sangat bersejarah, membawa semua ekosistem musik ke Ambon, kita berdiskusi banyak, bermusik dengan cinta dan jiwa," ujar Giring dalam pembukaan Konferensi Musik Indonesia di Jakarta, Rabu.

Senada dengan Wamenbud, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad turut mendorong upaya meneruskan perjuangan Bung Glenn.

“Musik adalah suara hati rakyat, musik bisa kita ekspresikan, bisa kita perjuangan. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah meneruskan perjuangan Bung Glenn,” katanya.

Dalam sekapur sirih yang merefleksikan apresiasi tinggi kepada Bung Glenn tersebut, Wamenbud Giring dan Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad sepakat bahwa musik tak hanya berbicara tentang lagu yang menjadi kenangan, tetapi legacy yang menyatukan.

Baca juga: Menbud proyeksikan musik digital sumbang 231 juta dolar AS tahun ini

Dalam gelaran ini, lagu-lagu ikonik karya Glenn Fredly pun turut dilantunkan oleh The Bakucakar bersama Barry Likumahuwa dan Mutia Ayu, sebagai bentuk apresiasi.

Tak luput, Giring pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh komunitas, musisi tradisi, pemangku kepentingan kementerian dan lembaga, dan para pendukung lainnya yang terus menyalakan api semangat dalam mewujudkan narasi Satu Nada Dasar menjadi aksi nyata.

“Kita akan bersama-sama menentukan arah ekosistem musik. Seperti halnya Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Menteri Kebudayaan yang selalu mengatakan bahwa dalam membangun bangsa negara ini kita harus merangkul semua, siap berdialog dengan semua orang, dengan semangat kesatuan demi Indonesia, demi merah putih,” tambah dia.

Kementerian Kebudayaan resmi menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 yang berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8 hingga 11 Oktober 2025 di Jakarta.

Menyatukan tak kurang dari 700 peserta yang terdiri atas musisi, pencipta lagu, promotor, label rekaman, hingga regulator untuk berdialog dan membangun ekosistem musik sebagai engine of growth yang berkontribusi bagi ekonomi, budaya yang berdaya, dan diplomasi yang bermakna.

Gelaran bertajuk “Satu Nada Dasar” ini bertujuan untuk memetakan arah jangka panjang ekosistem musik tanah air sebagai wadah sinergi dan perumusan masa depan.

Baca juga: KMI jadi momentum penting pengembangan ekosistem musik nasional

Baca juga: Ekosistem industri musik perlu dibangun di setiap kota

Baca juga: Pembangunan kota musik jadi Fokus Konferensi Musik Indonesia #2

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.