Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perikanan di wilayah terluar Indonesia melalui program Project for Promoting Sustainable Fisheries Development in Outer Islands of Indonesia.
"Banyak hal yang sudah kita raih, jadi berbagai pelatihan dilakukan, baik dilakukan kepada pelaku kelautan dan perikanan dan officer, artinya staf di lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) KKP I Nyoman Radiarta.
Dalam ekspose Hasil dan Pembelajaran JICA Project SKPT di Jakarta, Kamis, Nyoman mengatakan proyek tersebut menjadi tonggak penting bagi penguatan kapasitas masyarakat dan aparatur di enam Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), yaitu Sabang, Natuna, Biak, Morotai, Moa, dan Saumlaki sebagai wilayah terluar Indonesia.
Nyoman menjelaskan, proyek ini berfokus pada pembangunan infrastruktur pendukung dan penyiapan SDM yang kompeten di setiap wilayah SKPT.
Baca juga: KKP akselerasi inovasi wujudkan program prioritas nasional perikanan
Menurutnya, dukungan berupa technical cooperation dari JICA menjadi fondasi penting dalam menyiapkan tenaga profesional yang siap mengelola SKPT dan menggerakkan roda ekonomi kelautan di daerah terpencil.
Pelaksanaan proyek dimulai sejak 2021, namun pandemi COVID-19 sempat menghambat pelatihan di tahap awal, sehingga kegiatan baru berjalan intensif mulai 2022 dan akan berakhir Oktober 2025.
Program pelatihan mencakup dua sasaran utama, yaitu pelaku kelautan dan perikanan serta para officer di lapangan yang berperan dalam operasional dan pengelolaan SKPT secara profesional.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.