Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor transportasi dan logistik.
IHSG ditutup menguat 84,91 poin atau 1,04 persen ke posisi 8.250,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,26 poin atau 1,94 persen ke posisi 800,14.
"Bursa regional Asia menguat, pasar merespons rilis risalah rapat The Fed, yang memberikan gambaran bahwa sejumlah pejabat The Fed berkeinginan untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga di tahun ini," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan isyarat kebijakan baru The Fed, setelah risalah rapat September 2025 menunjukkan para anggota sepakat risiko terhadap pasar tenaga kerja telah meningkat cukup, sehingga membenarkan penurunan suku bunga, namun tetap berhati-hati terhadap inflasi yang persisten.
Baca juga: OJK dan Kemenkeu siapkan strategi tumbuhkan pasar modal RI
Di sisi lain, pelaku pasar bereaksi positif pasca rencana perdamaian fase pertama antara Israel dan Hamas. Presiden Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati fase pertama rencana perdamaian.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel bulan Agustus 2025 tumbuh 3,5 persen year on year (yoy) atau melambat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,7 persen (yoy).
Meskipun melambat, masih ada indikasi terjaganya aktivitas produksi dan daya beli seiring upaya dan langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah secara berkelanjutan demi menjaga daya beli rumah tangga.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.