Kita tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi, tetapi juga krisis global seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati yang berdampak pada kesejahteraan manusia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menekankan komitmen mempercepat transformasi ketenagakerjaan nasional menuju ekonomi hijau yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan.
Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker Anwar Sanusi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan inisiatif ini menunjukkan arah pembangunan ekonomi Indonesia yang selaras dengan pelestarian lingkungan, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta pemerataan kesempatan kerja.
“Kita tidak hanya menghadapi tantangan ekonomi, tetapi juga krisis global seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati yang berdampak pada kesejahteraan manusia,” ujar Anwar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, transisi menuju ekonomi hijau akan mengubah struktur ketenagakerjaan secara signifikan.
Berdasarkan proyeksi World Economic Forum, dalam lima tahun mendatang sejumlah pekerjaan konvensional akan berkurang, sementara berbagai jenis pekerjaan baru bermunculan.
“Pemerintah harus memastikan pekerja yang terdampak dapat beradaptasi, sekaligus menyiapkan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja masa depan,” kata Anwar.
Selain itu, ia mengatakan pekerjaan hijau (green jobs) menjadi kunci menghadapi perubahan tersebut.
Namun, proses transisi perlu mengedepankan prinsip transisi yang adil agar seluruh pekerja memperoleh manfaat yang setara.
“Kemnaker berkomitmen menjalankan prinsip no one left behind, agar tidak ada pekerja yang tertinggal dalam proses transisi energi dan ekonomi,” ujarnya.
Sebagai langkah nyata, Kemnaker mengintegrasikan agenda pekerjaan hijau ke dalam perencanaan ketenagakerjaan nasional, termasuk proyeksi kebutuhan tenaga kerja hijau dalam RPJMN melalui peta jalan yang disusun bersama Bappenas.
Selain itu, Kemnaker memperkuat pelatihan vokasi dengan memperbarui alat, metode, dan kurikulum sesuai perkembangan sektor hijau.
Kemnaker juga telah menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan manufaktur ramah lingkungan. Di sisi lain, pemerintah mendorong program inkubasi wirausaha hijau bagi pekerja sektor informal untuk memperluas lapangan kerja berkelanjutan.
Upaya tersebut diiringi peningkatan perlindungan bagi pekerja terdampak serta penguatan dialog sosial dalam penerapan norma ketenagakerjaan dan kebijakan upah.
Tak hanya itu, Anwar menambahkan Kemnaker juga mengembangkan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dan Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia guna memperluas akses peningkatan kompetensi.
Baca juga: Kemnaker siap dukung penciptaan "green job" di Indonesia
Baca juga: Bob Azam: SDM harus jadi motor penggerak industri hijau Indonesia
Baca juga: Prakerja siapkan pelatihan "green skills" untuk kebutuhan "green job"
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.