OJK menyambut baik optimisme penguatan IHSG ini dan kami berharap memang optimisme ini akan berlanjut sampai akhir tahun

Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga akhir tahun, usai menembus level 8.200.

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi (8/10), dibuka menguat 31,86 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.201,14.

“Alhamdulillah, IHSG sudah menyentuh 8.200, bahkan hari ini sudah 8.202 ya, kalau nggak salah per tadi, barusan gitu ya. Tentunya OJK menyambut baik optimisme penguatan IHSG ini dan kami berharap memang optimisme ini akan berlanjut sampai akhir tahun,” ucap Inarno di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan penguatan IHSG didukung oleh fundamental ekonomi nasional yang solid serta kinerja positif emiten-emiten di BEI.

Meskipun demikian, ia mengingatkan bahwa pergerakan IHSG juga ditentukan oleh berbagai sentimen eksternal, seperti situasi geopolitik dan tingkat inflasi global, sehingga para investor tetap harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

“Tentunya kami di OJK selalu mengingatkan bahwa keputusan dalam berinvestasi ini tetap perlu diiringi dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik,” kata Inarno.

Sepanjang September 2025, IHSG, nilai kapitalisasi pasar saham dan Rerata Nilai Transaksi Harian tercatat membukukan rekor tertinggi (all-time high).

Pada akhir September, IHSG ditutup di level 8.061,06 atau naik 2,94 persen month-to-month (mtm) dan 13,86 persen year-to-date (ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp14.890 triliun.

Indeks harga saham gabungan tersebut sempat mencatat rekor tertinggi di posisi 8.126,56 pada 24 September 2025, sementara nilai kapitalisasi pasar mencapai all-time high sebesar Rp14.995 triliun pada 29 September 2025.

Inarno menuturkan bahwa seluruh indeks sektoral mengalami penguatan, kecuali sektor infrastruktur, dengan sektor perindustrian tercatat sebagai sektor dengan kenaikan terbesar.

Ia mengatakan likuiditas transaksi juga meningkat signifikan, dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai rekor tertinggi Rp24,02 triliun pada bulan September 2025.

Walaupun investor asing mencatat net sell sebesar Rp3,80 triliun selama September, sehingga menjadikan nilai net sell sejak awal tahun (year-to-date) mencapai Rp54,75 triliun, ia menilai kinerja pasar modal Indonesia masih menunjukkan tren positif.

“Perkembangan ini ditopang oleh arah penguatan pasar saham global dan kinerja perekonomian domestik yang tetap terjaga,” ujar Inarno Djajadi.

Baca juga: Menkeu Purbaya yakin IHSG melesat "to the moon"

Baca juga: Janjikan insentif, Purbaya minta rapikan perilaku investor pasar modal

Baca juga: IHSG ditutup menguat dipimpin sektor transportasi dan logistik

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.