Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan Indonesia dan Serbia memiliki potensi kerja sama untuk mengembangkan program residensi dan produksi film.
“Dibawah pemerintahan Presiden Prabowo, Kementerian Kebudayaan kini telah berdiri sendiri sebagai institusi mandiri. Ke depannya, kita bisa lebih leluasa bekerja sama dalam sektor kebudayaan, seperti menandatangani nota kesepahaman, mengembangkan program residensi dan produksi film," ujar Fadli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menbud Fadli menjelaskan bahwa Indonesia dan Serbia mempunyai ikatan bilateral yang sudah terbentuk dari masa pemerintahan Presiden Sukarno. Hubungan diplomatik antar dua negara berlangsung dalam banyak sektor, mulai dari politik hingga kebudayaan.
“Serbia dan Indonesia sudah mempunyai hubungan erat dari era Presiden Sukarno. Ini menunjukkan fondasi hubungan diplomatis yang kuat antar Indonesia dan Serbia. Hubungan ini yang harus kita lanjutkan dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo,” ucapnya.
Fadli berharap Indonesia dan Serbia dapat memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang kebudayaan.
“Pertukaran budaya antarnegara
merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terutama pertukaran budaya antarmasyarakat (people to people exchange). Semoga ke depannya Indonesia dan Serbia dapat melakukan
itu,” tambahnya.
Baca juga: Menbud proyeksikan musik digital sumbang 231 juta dolar AS tahun ini
Sepakat dengan Fadli, Duta Besar Serbia H.E. Ivana Golubović-Duboka berharap hubungan diplomasi antara Indonesia dan Serbia semakin kuat lewat pertukaran budaya.
“Sebuah kehormatan untuk bisa membahas rencana kerja sama budaya dengan Indonesia. Saya berharap, ke depannya kita dapat menguatkan hubungan diplomasi lewat program pertukaran budaya atau menggunakan teknologi untuk mengembangkan budaya,” katanya.
Dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia Serbia ke-71 yang jatuh pada bulan November mendatang, Fadli Zon melaksanakan pertemuan dengan Duta Besar Serbia, H.E. Ivana Golubović-Duboka dan Deputi Duta Besar Serbia, Marija Bošković di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
Fadli juga menyampaikan apresiasi terhadap perwakilan Republik Serbia yang telah hadir dalam perhelatan Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025 di Bali pada September lalu.
Menurut Menbud, kehadiran Republik Serbia dalam forum CHANDI menjadi bukti nyata komitmen kedua negara untuk memajukan ekosistem budaya melalui kolaborasi internasional.
“Pada forum tersebut, Kuasa Usaha Ad Interim (a.i.) Kedutaan Besar Republik Serbia untuk Republik Indonesia, Marija Boskovic turut hadir dan mendukung pengesahan Bali Cultural Initiative Declaration. Ini menunjukkan komitmen kita untuk memajukan dan
melestarikan warisan budaya melalui kolaborasi internasional, mendorong pertukaran budaya, dan mendukung pembangunan budaya berkelanjutan,” tutup Fadli.
Baca juga: CHANDI 2025 lahirkan Bali Cultural Initiative Declaration
Baca juga: Fadli Zon sebut kajian situs Gunung Padang perkuat jati diri bangsa
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.