Jakarta (ANTARA) - Telkomsel melalui NextDev 2025 fokus untuk mencetak technopreneurs tahap awal di Indonesia dengan kurikulum berbasis inovasi akal imitasi (AI-Powered Innovation Curriculum).
Vice President Corporate Communications and Social Responsibility Telkomsel Abdullah Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan kurikulum ini dirancang untuk mendorong technopreneurs menciptakan solusi digital berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan dengan memanfaatkan AI.
“NextDev berkomitmen sebagai impact incubator yang mendukung technopreneurs Indonesia melahirkan solusi digital yang inovatif, serta memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Abdullah.
Selain itu, ia mengatakan Telkomsel juga terus konsisten mendorong inovasi berbasis data yang memberikan manfaat bagi industri dan masyarakat, serta memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Sementara itu, alumni NextDev Tahun ke-9 dan Founder Startup Smartcoop, M. Ihsan Firdaus berharap, program yang telah memasuki dekade kedua ini bisa terus relevan menghadirkan kurikulum yang mampu menjawab tantangan masa depan.
“Kami mengapresiasi konsistensi Telkomsel dalam mendukung technopreneurs untuk menciptakan solusi digital AI yang berdampak, tetaplah menjadi bagian terpenting dari perkembangan ekosistem digital di negeri ini,” ujar Ihsan.
NextDev Tahun ke-11 mengusung AI-Powered Innovation Curriculum sebagai landasan kurikulum utama. Fokus AI diterapkan sejak tahap seleksi, memprioritaskan technopreneurs dengan integrasi AI dalam solusi digital mereka.
Tahun ini, NextDev Tahun ke-11 tidak lagi membagi peserta dalam kategori khusus, sehingga memberikan kesempatan bagi technopreneurs dari berbagai sektor untuk berpartisipasi.
Technopreneurs dapat mendaftarkan digital business-nya dengan mengakses link pendaftaran program NextDev di tsel.id/11thnextdevregist hingga 7 November 2025.
Sejumlah hal baru di NextDev meliputi Pendampingan Ahli yang fokus pada empat pilar utama yaitu strategi, keuangan, pemasaran, dan produktivitas untuk membangun fondasi bisnis kokoh.
Ada juga Konsultasi Diagnostik yang menyediakan konsultasi khusus dan teknis untuk mengidentifikasi masalah dan menerapkan solusi efektif.
Selain itu, ada juga Rujukan Alumni; Ekosistem Inklusif; dan Onsite Coaching.
Adapun rangkaian NextDev tahun ke-11 dirancang dalam tiga fase utama untuk menginkubasi para peserta.
1. Scouting (September-Desember 2025)
Tahap awal ini bertujuan untuk merekrut technopreneurs potensial melalui serangkaian acara. Open Session di Bandung (9 Oktober) dan Roadshow di tiga kota: Makassar (14 Oktober), Medan (23 Oktober), dan Bali (30 Oktober).
2. Academy (Januari-April 2026)
Technopreneurs yang lolos seleksi akan memasuki tahap inkubasi intensif selama empat bulan. Fase ini mencakup bootcamp, sesi mentoring, dan diskusi bersama para ahli. Kurikulumnya akan fokus pada empat area utama, yaitu: strategi pertumbuhan bisnis, memperkuat fundamental bisnis, pemasaran dan penjualan, serta strategi implementasi AI.
3. Summit (April 2026)
Merupakan puncak dari seluruh rangkaian program. NextDev Summit akan menghadirkan pameran, sesi konferensi, final pitch, dan awarding bagi technopreneurs terbaik. Sesi ini juga menjadi wahana untuk mempertemukan para finalis dengan investor dan pelaku ekosistem digital lainnya.
Telkomsel mengajak technopreneurs visioner di Indonesia untuk bergabung dalam impact incubator NextDev. Informasi selengkapnya terkait NextDev Tahun ke-11 dapat diakses melalui nextdev.co.id.
Baca juga: Telkomsel umumkan pemenang kompetisi riset tSurvey dan by.U
Baca juga: Telkomsel tingkatkan kemampuan digital pelaku startup melalui NextDev
Baca juga: Modal ventura lebih tertarik pada startup dengan fundamental kuat
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.