Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen pemerintah untuk mengupayakan swasembada pangan dan energi di setiap pulau di Indonesia.
"Kita upayakan swasembada pangan dan energi setiap pulau," ucap Amran di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Amran menjelaskan langkah menuju kemandirian energi kini menjadi fokus pembahasan pemerintah, salah satunya melalui pengembangan etanol berbasis bahan baku lokal, seperti singkong, ubi kayu, dan tebu.
"Jadi, etanol, kita menuju ke sana. Baru saja kami ditarget Bapak Presiden untuk tanam ubi kayu, singkong, dan itu etanol, tebu, dan seterusnya," kata Amran.
Mengenai swasembada pangan, Mentan mencontohkan Kalimantan yang sebelumnya bergantung pada pasokan beras dari Jawa dan Sulawesi Selatan, kini pulau tersebut telah mencapai kemandirian pangan.
Menurut Amran, capaian itu menjadi bukti bahwa strategi swasembada di tingkat pulau efektif menjaga stabilitas harga.
"Sekarang sudah mandiri pangan. Apa artinya? Inflasi kita pasti stabil. Inflasi kita terbaik, 2,3 persen, akhir tahun lalu 1,5 persen, dan itu mungkin terbaik lima besar dunia," ujarnya.
Baca juga: Prabowo dukung swasembada pangan, distribusi pupuk kian sederhana
Baca juga: Menko Zulhas sebut jagung jadi simbol harapan untuk kedaulatan pangan
Amran menambahkan upaya mewujudkan swasembada pangan dan energi di setiap pulau juga bertujuan mengurangi ketergantungan antarwilayah.
Dengan begitu, biaya distribusi pangan yang selama ini ditanggung masyarakat dapat ditekan.
"Sumber-sumber energi dalam negeri akan kita optimalkan karena negara kita besar dan memiliki agro climate yang sangat cocok untuk pangan, perkebunan, dan hortikultura," ujar Amran.
Pada kesempatan itu, Amran juga menyampaikan bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada beras dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan atau sekitar Desember 2025 hingga Januari 2026.
Amran menjelaskan capaian itu sesuai dengan target yang diberikan Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada pangan tercapai dalam waktu setahun.
"Alhamdulillah, hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, dua bulan ke depan, kurang lebih tiga bulan, insyaallah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan (jika) tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada," kata Mentan.
Baca juga: Mentan Amran: Swasembada beras tercapai Desember 2025–Januari 2026
Baca juga: Kementan kejar swasembada pangan Kaltim lewat kolaborasi lintas sektor
Pewarta: Fathur Rochman/Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.