Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo siap menjalankan tiga program jangka pendek di Negeri Jiran, usai dilantik secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/10).
Setelah resmi mengemban jabatan Dubes RI untuk Malaysia, Iman Kusumo mengaku tidak ada pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjalin hubungan dengan Malaysia sebagai negara tetangga serumpun itu.
"Pesan khusus tidak ada. Cuma yang saya pahami dari Presiden selama ini untuk hubungan dengan negara sahabat kita untuk melanjutkan hubungan baik yang selama ini sudah terbina, untuk menjaga hubungan itu," kata Dubes Iman kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Iman menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki harapan agar hubungan yang telah lama terjalin dengan Malaysia terus dijaga, terutama dalam kerangka program Astacita.
Lebih lanjut, Iman Kusumo, sapaan akrabnya, menjabarkan bahwa tiga program yang akan segera dilaksanakannya dalam waktu dekat, yakni peningkatan perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia.
Perlindungan tersebut mencakup pada tenaga kerja informal dan formal.
Kedua, Dubes Iman berupata meningkatkan hubungan ekonomi dengan Malaysia, baik investasi dan perdagangan.
"Ketiga, untuk terus memajukan bidang kesehatan, pendidikan dan pariwisata tentunya," kata Iman.
Seperti diketahui, Iman Kusumo resmi dilantik sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 112/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dan Kepres RI Nomor 113/P Tahun 2025 tentang Penugasan Wakil Duta Besar RI.
Iman dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, bersamaan dengan sembilan duta besar lainnya, serta satu wakil duta besar.
Baca juga: Prabowo lantik 10 Duta Besar RI untuk Malaysia hingga Belgia
Baca juga: KBRI: ANTARA berperan penting dalam diseminasi pariwisata
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.