Prinsip swakelola dalam program Revitalisasi Satuan Pendidikan salah satunya memang bertujuan agar memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memastikan program Revitalisasi Satuan Pendidikan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat lokal melalui prinsip swakelola, mulai dari penggunaan bahan baku bangunan hingga pekerja lokal terlibat dalam program tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen Tatang Muttaqin menyampaikan prinsip swakelola dalam program Revitalisasi Satuan Pendidikan salah satunya memang bertujuan agar memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal.
“Dengan begitu masyarakat memiliki pekerjaan dan penghasilan. Dari penghasilan tersebut dapat dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keperluan lainnya," kata Dirjen Tatang dalam pernyataan tertulis yang disiarkan oleh Kemendikdasmen di Jakarta pada Kamis.
Baca juga: Kemendikdasmen: Program revitalisasi sekolah lampaui target awal
Menurutnya, dengan dampak ekonomi tersebut, pihaknya berharap program Revitalisasi Satuan Pendidikan tidak hanya membuat lingkungan dan ruang belajar yang lebih nyaman bagi para murid dan guru, namun juga meningkatkan kesejahteraan maupun kualitas hidup masyarakat setempat melalui partisipasi aktif dan penggunaan produk lokal.
Berkah ekonomi dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan salah satunya dirasakan oleh Junaedi Danggala yang bekerja menjadi tukang bangunan.
Selama hampir dua bulan, ia bersama sekitar 30 pekerja lainnya terlibat dalam revitalisasi di SLB Negeri 2 Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Sebagai pekerja bangunan, Junaedi menerima bayaran Rp150.000,00 per hari yang dibayarkan seminggu sekali.
Baca juga: Realisasi anggaran program Sekolah Rakyat capai Rp788,7 miliar
Ia menambahkan dari upah tersebut digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar keperluan sekolah anaknya.
“Untuk sementara, saya tidak perlu merantau jauh karena bisa bergabung dalam pembangunan di SLBN 2 Makassar ini,” ujar Junaedi.
Pada kesempatan yang berbeda, Lepala tukang pada proyek revitalisasi di SMK Negeri 5 Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Waluyo menyampaikan bahwa hampir seluruh tukang yang terlibat dalam proyek ini terbantu secara ekonomi.
Baca juga: 100 sekolah di Pulau Lombok direvitalisasi dengan dana APBN
“Untuk perekonomian, kami sangat terbantu. Keuangan lancar, tidak ada istilah ditunda untuk gajian pekerja,” kata Waluyo.
Menurut Waluyo, tidak hanya ekonomi para pekerja yang terbantu, namun juga ekonomi warga sekitar sekolah juga terbantu.
“Dengan adanya pekerja ini, otomatis semua pekerja mau belanja ke lingkungan sekitar. Mau beli nasi, beli jajan, pasti beli di sekitarnya. Semakin tambah omsetnya, yang tadinya mungkin cuma mengandalkan anak-anak sekarang ada pendapatan dari belanja tukang-tukang,” kata Waluyo.
Baca juga: Kemendikdasmen revitalisasi 16 SLB, wujudkan pendidikan bermutu ABK
Baca juga: Revitalisasi sekolah: Menyelamatkan masa depan anak Indonesia
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.