Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan menyampaikan, pemerintah Indonesia memberikan pelatihan bagi petani di wilayah Tepi Barat (West Bank), Palestina, untuk pengembangan tanaman alpukat.
Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari dukungan Indonesia dalam pengembangan pertanian di wilayah tersebut.
Dalam Media Gathering Kemenkeu di Bogor, Kamis, Direktur Utama LDKPI Dalyono mengatakan wilayah Tepi Barat memang memiliki potensi pengembangan buah alpukat yang cukup besar, namun masih terkendala keterbatasan pupuk, teknologi pengelolaan, pengembangan lahan, hingga akses pemasaran.
"Kita bergerak bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam hal ini. Nilainya tidak begitu besar, totalnya (hibah) itu sekitar Rp2 miliar, di mana sekitar Rp1 miliar ditanggung oleh JICA dengan mendatangkan mereka ke Indonesia," kata dia.
Pelatihan bagi petani Palestina dilakukan di balai pertanian Malang, Jawa Timur.
Meskipun skala program relatif kecil, Dalyono berharap manfaat yang didapat signifikan dalam membantu pengembangan buah alpukat di Palestina ke depan.
Adapun selama periode 2020-2024, LDKPI telah menyalurkan total hibah dalam bentuk pelatihan senilai Rp109 miliar. Sementara hibah yang diberikan ke sektor pertanian tercatat enilai Rp63,51 miliar yang ditujukan terutama untuk negara-negara di wilayah Afrika.
Selain pelatihan pertanian, Pemerintah juga memberikan bantuan pangan senilai sekitar Rp200 miliar atau 12 juta dolar AS bagi masyarakat Palestina.
Bantuan ini merupakan tindak lanjut dari pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025 di New York, Amerika Serikat (AS)
Baca juga: LDKPI: RI beri bantuan pangan senilai Rp200 miliar untuk Palestina
Baca juga: Jepang sambut kesepakatan Hamas-Israel, sebut langkah awal signifikan
Baca juga: China terus tekankan solusi dua negara dalam gencatan senjata di Gaza
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.