"Surabaya kebetulan tanah kelahiran dan sering berlatih di GOR ini. Jadi, ini seperti menang di rumah sendiri," ujarnya saat ditemui usai pertandingan.
Sony yang dalam turnamen ini menempati unggulan kedelapan menang dua set langsung, masing-masing dengan angka 22-20 dan 21-15.
Pada set awal, eks pebulu tangkis Pelatnas tersebut sempat kesulitan, khususnya di akhir pertandingan hingga memaksa "deuce" di angka 20-20, sebelum akhirnya unggul dua angka.
Berbeda di set berikutnya, Sony yang kini usianya sudah mencapai 31 tahun itu mampu tampil lebih tenang dan menyudahi permainan dengan mengunci Jeon Hyeok Jin di angka 15.
Dukungan ratusan pendukung Indonesia diakui sangat membantu Sony Dwi Kuncoro untuk bermain lepas dan tanpa beban, terlebih kedatangan keluarga yang membuat motivasinya bertambah.
Selain itu, kata dia, faktor penting dari kemenangannya adalah penampilan yang konsisten dan sabar menghadapi lawannya yang pada turnamen ini berada di unggulan dua.
"Tadi saya bisa mengeluarkan semua kemampuan dan sabar. Saya juga berani memutuskan, kapan menyerang dan kapan harus bertahan," ucapnya.
Ia juga mengaku sangat berhati-hati ketika mengembalikan bola karena lawan memiliki kemampuan bagus di permainan net.
Sementara itu, dengan kemenangan ini maka pebulu tangkis yang sempat merasakan bermain di Olimpiade Athena 2004 tersebut berhak mendapat piagam penghargaan dan medali emas, serta sejumlah uang tunai.
Dalam waktu dekat ini, mantan anggota Piala Thomas itu akan bermain di turnamen "Thailand Open Grand Prix Gold 2015" di Bangkok pada akhir September dan di "Chinese Taipei Grand Prix 2015".
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
