... semakin banyak mata yang melihat maka bakat-bakat itu jadi tidak luput dari pandangan. Kalau terbatas yang lihat akan luput...
Kudus, Jawa Tengah (ANTARA News) - Koordinator tim legenda bulutangkis pencari bakat audisi PB Djarum, Christian Hadinata, mengatakan, pelibatan para legenda bulu tangkis Indonesia kemungkinan akan dilanjutkan pada audisi berikutnya.

"Dalam waktu dekat sistem ini yang akan dilakukan evaluasi, termasuk soal melibatkan para legenda," kata Christian, seusai pengumuman 46 peserta audisi umum Djarum beasiswa bulu tangkis 2015 di Kudus, Minggu.

Menurut Christian, pelibatan para legenda bulutangkis, di antaranya Liem Swie King, Hariyanto Arbi, Johan Wahjudi, Denny Kantono dan Hadiyanto, penting untuk membantu melihat potensi para peserta.

"Karena semakin banyak mata yang melihat maka bakat-bakat itu jadi tidak luput dari pandangan. Kalau terbatas yang lihat akan luput," katanya.

Selain itu, tambah Christian, kedatangan mantan atlet dunia akan lebih menarik dan memotivasi anak-anak usia di bawah 13 tahun dan 15 tahun untuk mengikuti audisi.

Sementara mengenai penyelenggaraan audisi di sembilan kota yang baru pertama kali diselenggarakan itu, juara All England 1972-1973 tersebut mengatakan, sistem audisi tersebut bagus.

"Sistem ini bagus karena menjemput bola, mengunjungi wilayah-wilayah yang punya potensi pemain bagus dan daerah sekitarnya bisa ikut mengirimkan peserta audisi," katanya.

Sistem penilaiannya pun, lanjut Christian, lebih baik karena para pemandu bakat dapat memantau para peserta lebih lama karena audisi kali ini menggunakan sistem beberapa kali pertandingan.

"Dengan sistem pertandingan atau turnamen lebih bisa dilihat sejauh mana kemampuan anak-anak itu," ujarnya.

Sebelumnya kata mantan Kasubid Pelatnas itu, saat audisi masih hanya dilaksanakan di Kudus, tidak menggunakan sistem pertandingan sehingga kesempatan untuk melihat kesempatan peserta sangat sedikit.

"Dulu peserta hanya diberi kesempatan bermain sebentar tidak dalam bentuk pertandingan, jadi kesempatan pelatih untuk melihat kemampuannya sangat pendek. Sekarang bisa lebih detail," papar Christian.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015