... sekarang itu seolah-olah diplintir...
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, dari Amerika Serikat menegaskan, kehadiran Ketua DPR, Setya Novanto dan rombongan dalam jumpa pers calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bukan bentuk kampanye Trump sebagai calon presiden.

"Jadi sekarang itu seolah-olah diplintir, bahwa itu kampanye Donald Trump sebagai calon presiden Amerika Serikat. Bukan. Kampanye presiden Amerika Serikat belum berlangsung," kata Zon, saat dihubungi dari Jakarta, Senin. 

"Untuk penentuan kandidat saja belum. Ini masih seorang individual, sebagai seorang pengusaha. Bukan sebagai calon presiden," kata dia.

Dituturkan dia, delegasi Parlemen Indonesia datang ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Konferensi Ketua Parlemen Sedunia, pada 31 Agustus-2 September lalu, di Markas Besar PBB, New York, yang dihadiri 148 negara. 

"Ketua DPR menyampaikan pendapat atas nama Parlemen Indonesia. Begitu juga dalam diskusi panel, Parlemen Indonesia melakukan kegiatan bilateral dengan beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Kroasia, Finlandia, dan beberapa negara lain," kata Zon. 

"Setelah agenda utama selesai, besoknya acara spontan kami diundang dan bertemu dengan Donald Trump, karena ketua DPR kenal, saya juga kenal," kata dia.

"Kami diterima pukul 13.00 waktu setempat diruangannya di Trump Plaza. Kami dijamu, disediakan makanan, minuman, ngobrol-ngobrol, bercanda, foto-foto selama kurang lebih 30 menit," katanya. 

Hadir dalam pertemuan dengan Donald Trumps adalah Novanto, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin, anggota Komisi IV DPR, Robert Kardinal, Wakil Ketua Komisi V DPR, Michael Wattimena, anggota Komisi VII DPR, Satya Widya Yudha, Ketua BURT, Roem Kono.

"Setelah itu kami diajak turun ke bawah, diajak melihat konferensi pers yang digelar di lobi kantornya, Trump Plaza. Jadi bukan di hotel atau di lapangan. Kemudian, ternyata sudah ramai dan sambil berdiri, Donald ceritakan apa isinya, kemudian ketua DPR diperkenalkan. Itu saja," kata Zon.

Menurut dia, undangan yang disampaikan Trump kepada ketua DPR dan delegasi itu suatu kehormatan.

"Kenapa Donald Trump mengundang kami? Karena dia kenal dengan ketua DPR. Juga, Donald Trump ini punya investasi di Indoneisa, di Bali dan Bogor, di dapil saya, di Kecamatan Cigombong, Lido," katanya.

"Jadi kami memberi apresiasi dengan orang yang mau berinvestasi saat ekonomi Indonesia sedang terpuruk sekarang ini. Jadi apa masalahnya," kata dia.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015