Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkapkan strategi penting yang perlu dilakukan Indonesia dalam membangun ekosistem pasar karbon yang tangguh dan inklusif.

“Untuk membangun ekosistem pasar karbon yang kuat, inklusif, dan terhubung secara global, pertama, Indonesia harus memastikan kejelasan aturannya,” kata Menhut Raja Antoni di acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF), Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, ia mengatakan strategi vital lainnya bagi Indonesia adalah menyelaraskan proses pengukuran, pelaporan, dan verifikasi (measurement, reporting, verification/MRV) dengan praktik global.

Selain itu, Menhut juga menyebutkan Indonesia perlu untuk adaptif dengan teknologi terkini dan menarik investor strategis dalam proyek-proyek hijau.

Baca juga: Kemenhut menilai hilirisasi produk KTH dorong penguatan ekonomi

“(Langkah selanjutnya) Menarik investor institusional untuk mendanai proyek-proyek mitigasi berbasis solusi alam, dan mencapai interoperabilitas dengan pasar karbon global,” ujar Raja Antoni.

“Melalui strategi-strategi utama ini, Indonesia akan menjadi pusat kelas dunia untuk pengembangan pasar karbon berkelanjutan,” imbuhnya.

Menhut menambahkan, melalui tata kelola yang lebih baik dan reformasi regulasi, Indonesia akan mengubah nilai ekonomi karbon hutan menjadi pendorong baru pertumbuhan hijau.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.