Kondisi ini tidak signifikan situasi tetap normal dan tidak menimbulkan kepanikan warga
Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Supiori, Papua menyebut gelombang tsunami yang sempat terpantau di wilayah tersebut tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.
Kepala BPBD Supiori Lukas Mansawan di Jayapura, Jumat, mengatakan gelombang itu merupakan imbas dari gempa berkekuatan 7,6 magnitudo yang mengguncang kawasan Pasifik dan berpotensi tsunami.
“Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami hingga ke wilayah Supiori sehingga kami langsung menyampaikan peringatan dini melalui grup WhatsApp dan media komunikasi resmi pemerintah daerah,” katanya.
Menurut Lukas hingga pukul 13:50 WIT dan berdasarkan hasil pengecekan di beberapa titik pesisir menunjukkan tinggi gelombang yang mencapai wilayah Supiori berkisar antara 17 hingga 50 sentimeter.
Baca juga: BMKG nyatakan peringatan dini tsunami Talaud berakhir
“Kondisi ini tidak signifikan situasi tetap normal dan tidak menimbulkan kepanikan warga,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan mitigasi salah satunya dengan pemasangan yakni adanya alat pendeteksi tsunami yang terpasang di kantor BPBD Supiori, seperti sistem peringatan dini (WRS) dari BMKG di mana perangkat tersebut berfungsi dengan baik sehingga memberikan informasi secara real time mengenai kejadian gempa dan potensi gelombang.
“Peralatan ini sangat membantu kami untuk memverifikasi data cepat di lapangan,” katanya.
Dia menambahkan aktivitas masyarakat kini telah kembali normal namun, pihaknya tetap melakukan pemantauan di sepanjang pesisir dan memberikan edukasi agar warga tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Baca juga: Sistem deteksi tsunami RI bekerja efektif respons gempa Laut Filipina
“Kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi terus mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Jayapura, Herlambang Hudha mengatakan terjadi gempa pada pukul 08:43 WIB dengan pusat berada di koordinat 7,34 Lintang Utara dan 126,87 Bujur Timur, atau sekitar 287 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 56 kilometer. Di mana gempa bumi tersebut memberikan dampak hingga ke Kabupaten Supiori.
"Dan di perkiraan waktu tiba gelombang tsunami di wilayah Papua bagian utara, termasuk Supiori, sekitar pukul 12:26 WIT," katanya.
Baca juga: Warga Sangihe dan Talaud mengaku panik dengan gempa magnitudo 7,6
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.