Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendata belasan siswa di Yayasan Raudhatul Mutaqqin di Kecamatan Gekbrong yang mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah kembali beraktivitas normal dan tetap mendapat pengawasan tenaga kesehatan.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan di Cianjur Jumat, mengatakan proses penanganan medis dan investigasi terkait penyebab pasti keracunan berjalan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan melibatkan tim gabungan dan satgas.
"Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menemukan penyebab pasti dari keracunan yang menimpa 16 orang siswa, tim sudah mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium, hasilnya akan dilaporkan setelah pemeriksaan selesai,” katanya.
Dia menjelaskan dalam mendukung program nasional tersebut, pentingnya pengawasan bersama terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana dalam memenuhi seluruh persyaratan yang diberikan Badan Gizi Nasional termasuk perizinan agar tidak terjadi keracunan.
Baca juga: BGN tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk bina SPPG
Sehingga pemerintah daerah membuat satgas di masing-masing wilayah guna memastikan seluruh proses MBG mulai dari pengolahan hingga pendistribusian dalam kondisi layak, sehingga dapat menekan terjadinya kasus yang sama menimpa siswa sebagai penerima manfaat.
"Kami akan terus mengawal program nasional ini berjalan dengan baik dan memastikan tidak ada lagi kasus serupa kedepannya menimpa siswa penerima manfaat," katanya.
Seperti diberitakan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin, mengatakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
Baca juga: Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.