Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh terus mengintensifkan dalam mempersiapkan fasilitas pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara dalam rangka mewujudkan program pelayaran langsung dari Aceh menuju pelabuhan Penang, Malaysia.

"Kita terus intens mempersiapkan fasilitas pelabuhan Krueng Geukueh dengan berkoordinasi bersama Imigrasi, Bea Cukai, Balai Karantina dan stakeholders (pemangku kepentingan) terkait. Termasuk dengan otoritas pelabuhan Penang," kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, di Banda Aceh, Jumat.

Pemerintah Aceh berencana mengaktifkan kembali pelayaran internasional dari pelabuhan Krueng Geukueh Aceh Utara menuju Penang, Malaysia, yang ditargetkan beroperasi pada akhir Oktober 2025. Tahap awal, yang diangkut hanya barang dagangan dan penumpang saja.

Terkait rencana operasional pelayaran langsung Krueng Geukueh-Penang ini, Pemerintah Aceh juga telah melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) di kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Baca juga: BPMA dukung Sabang jadi shorebase operasional hulu migas WK Andaman

Rapat koordinasi itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas surat Gubernur Aceh sebelumnya kepada Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pengoperasian pelayaran internasional Aceh-Penang tersebut.

Dia menyebutkan persiapan di pelabuhan Krueng Geukueh tersebut terkait fasilitas dan peralatan untuk petugas Imigrasi, Bea Cukai, dan Karantina.

"Kemudian, juga dilakukan proses untuk renovasi gedung terminal penumpang, karena selama ini pelabuhan tersebut memang tidak melayani penumpang. Bahkan, pihak Pelindo sedang melaksanakan rehab gudang tertutup," ujarnya.

Di sisi lain, kata Faisal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh sedang mengkonsolidasikan para pengusaha terkait potensi komoditas yang nantinya bakal diangkut melalui pelabuhan Krueng Geukueh ke Penang.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.