Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 50 korban kebakaran rumah di RT 11/RW 07 Angke, Tambora, Jakarta Barat yang telah mengungsi ke Madrasah Miftahul Huda, menjalani pemeriksaan kesehatan, Jumat.
"Sekarang di lokasi pengungsian kita sudah ada dokter dan petugas kesehatan yang membantu penanganan karena ada beberapa warga yang syok setelah kebakaran," kata Camat Tambora, Holi Susanto kepada wartawan di lokasi, Jumat.
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Angke, Endang mengatakan bahwa pemeriksaan awal kesehatan para korban meliputi cek tensi, gula darah dan saturasi.
"Terus untuk yang lansia, nanti kita ada pemberian obat, karena kan banyak obat-obatan yang tidak terbawa sama mereka saat kebakaran," katanya.
Baca juga: 50 korban kebakaran rumah di Tambora Jakbar mengungsi
Adapun khusus untuk pemeriksaan kesehatan balita, kata Endang, pihaknya mendatangkan ahli gizi. "Tadi sudah diperiksa sama bagian gizi ya. Balita sih tadi ada satu orang, katanya masih ada tiga balita lagi," kata Endang.
Kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Pengeran Tubagus Angke, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora itu mengakibatkan satu Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berinisial AS (41) tewas.
"Jadi korban (pria) ini tidak terselamatkan. Dia terkunci dalam kamar, terjebak enggak bisa keluar. Ketika ditemukan sudah meninggal," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran itu masih dalam penyelidikan petugas kepolisian. "Masih dalam penyelidikan," katanya.
Sudin Gulkarmat Jakbar menerjunkan 21 unit kendaraan pemadam dengan 105 personel untuk mengatasi kebakaran itu.
Baca juga: Kebakaran rumah di Tambora Jakbar diduga dari percikan api las
Baca juga: Satu ODGJ tewas dalam kebakaran rumah di Tambora Jakbar
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.