Pada intinya BPJS tidak melakukan transaksi dalam bentuk dolar sehingga pergerakan kurs tidak mempengaruhi kinerja BPJS Ketenagakerjaan,"
Manado (ANTARA News) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sulawesi Utara (Sulut) Sulhan Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah tidak mempengaruhi kinerja pihaknya.

"Pada intinya BPJS tidak melakukan transaksi dalam bentuk dolar sehingga pergerakan kurs tidak mempengaruhi kinerja BPJS Ketenagakerjaan," kata Sulhan di Manado, Senin.

Sulhan mengatakan dana yang dikelolah BPJS Ketenagakerjaan memang dalam investasi jangka panjang namun sampai saat ini belum terkena dampak pelemahan rupiah ataupun ekonomi global.

"Kami orientasi investasinya di jangka panjang. Secara umum memang ada pelemahan ekonomi, tetapi tidak semua sektor melemah," katanya.

Pihaknya mengaku kini fokus pada investasi, khususnya pada saham yang pasarnya di dalam negeri. Kemudian di surat utang, BPJS Ketenagakerjaan fokus pada investasi yang tenornya lebih panjang. Dia menyebutkan, ada sektor-sektor tertentu di pasar domestik yang memiliki bagi hasil sangat bagus.

Ia mencontohkan indeks, yang masih naik turun. Kalau indeks masih ada peningkatan, kata dia, artinya masih ada permintaan.

Namun, pihaknya optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua lebih baik dibandingkan kuartal pertama.

BPJS Ketenagakerjaan yang telah resmi beroperasi penuh mulai 1 Juli 2015 menyelenggarakan 4 (empat) program, di antaranya Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Pensiun yang melengkapi jaminan sosial yang sebelumnya sudah diselenggarakan.

Operasional penuh BPJS Ketenagakerjaan merupakan momentum sejarah menuju Era Baru Jaminan Sosial Indonesia. Melalui penambahan program, penyempurnaan manfaat, peningkatan pelayanan dan pemenuhan semua infrastruktur, BPJS Ketenagakerjaan siap menjadi jembatan menuju kesejahteraan pekerja.

Pewarta: Jootje Kumajas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015