Warga di luar wilayah Kembangan, juga boleh CKG di Puskesmas Kecamatan Kembangan
Jakarta (ANTARA) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kembangan, Jakarta Barat, mengajak masyarakat untuk mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai langkah deteksi dini dalam meningkatkan kualitas kesehatan.
"CKG yang saat ini waktunya tidak ditentukan pada saat ulang tahun. Boleh dilakukan kapan saja, boleh dilakukan di mana pun di fasilitas kesehatan terdekat di Indonesia.
Warga di luar wilayah Kembangan, juga boleh CKG di Puskesmas Kecamatan Kembangan," tutur Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan pemerintah dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan terlindungi sejak dini.
Baca juga: Dinkes: 16.719 warga Papua Barat sudah memanfaatkan CKG
"CKG diberikan secara gratis kepada masyarakat dari empat golongan yakni, bayi baru lahir, Balita dan usia pra sekolah, remaja dan dewasa serta lansia," katanya.
Untuk bayi baru lahir, lanjut Rosvita, pihaknya melakukan pemeriksaan tiroid, Kemudian pemeriksaan darah untuk mendeteksi dini kelainan-kelainan dari bayi baru lahir.
Sedangkan untuk Balita dan usia pra sekolah, Tim CKG Puskesmas Kecamatan Kembangan akan melakukan pemeriksaan tumbuh kembang, penyakit menular (tuberkolosis) dan sebagainya.
"Untuk pemeriksaan kesehatan remaja dan dewasa, pastinya kita lakukan pemeriksaan pada tubuh, seperti tinggi dan berat badan, skrining penyakit menular terutama penyakit tuberkolisis dan penyakit lainnya," ujarnya.
Baca juga: Nila Moelok ajak integrasikan skrining mata anak digital program CKG
"Selanjutnya, pemeriksaan untuk penyakit tidak menular bisa dilihat dari hasil pemeriksaan tekanan darah, gula darah," sambungnya.
Lebih lanjut, Rosvita menuturkan, untuk golongan lansia, Puskesmas Kecamatan Kembangan melakukan cek kesehatan mulai dari tinggi dan berat badan, tekanan darah, pemeriksaan gula darah, penyakit menular dan tidak menular serta kemandirian.
"Kemandirian dalam hal aktivitas sehari-hari dan pencegahan lainnya," tandasnya.
Baca juga: Kemenkes: Hasil CKG 0,92 persen warga kemungkinan alami gejala depresi
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.