Payakumbuh, Sumbar (ANTARA News) - Penderita Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat semenjak kabut asap menyelimuti daerah tersebut sejak satu minggu yang lalu.

"Berdasarkan informasi sejumlah Puskesmas, dalam beberapa hari terakhir kasus ISPA di kota itu meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Elzadaswarman di Payakumbuh, Selasa.

Ia merincikan, tanggal 2 September tercatat kasus ISPA 59 orang, pada 3 September naik menjadi 60 orang, dan 4 turun menjadi 57 orang.

Kemudian, pada 5 September naik lagi menjadi 60 orang, dan pada Senin (7/9) hingga pukul 12.00 WIB tercatat 61 orang yang terserang ISPA.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mengurangi terkenanya penyakit yang dipicu kabut asap.

Kemudian, ia juga mengajak masyarakat untuk memakai masker apabila keluar rumah serta memperbanyak mengomsumsi air putih dan buah-buahan.

Selain, itu pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sebab perbuatan itu dapat menambah pekatnya kabut asap.

Sementara itu, Asisten I Setdako Payakumbuh Yoherman mengatakan pemerintah setempat membentuk posko tanggap darurat kabut asap (TDKA) untuk memberikan pertolongan pertama kepada masyarakat.

Dimana posko tanggap darurat kabut asap itu akan beroperasi selama satu minggu mulai tanggal 7 hingga 14 September 2015.

"Posko TDKA itu bertempat di pelataran parkir Medan nan Bapaneh Taman Wisata Ngalau Indah dan di depan pos polisi kota atau di depan Gedung Gambir Jalan Sudirman Payakumbuh" kata dia.

Ia mengatakan, di setiap Pos TDKA akan disediakan tenaga kesehatan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial serta tenaga terkait lainnya.

Selama TDKA berlangsung, kata dia, petugas juga akan membagi-bagikan masker kepada masyarakat dan pengemudi kendaraan.

"Bagi mereka yang merasa tidak nyaman dalam mengendarai kendaraan, dapat beristirahat di posko TDKA, sambil mendapatkan pelayanan kesehatan," kata dia.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015