Petik Laut merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, khususnya kepada nelayan dan warga Mayangan. Itu bukan hanya tradisi, tapi juga simbol kebersamaan...

Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Tradisi Petik Laut yang merupakan sebuah ritual budaya dua tahunan penuh makna bagi warga Kelurahan Mayangan menjadi warisan budaya yang dilestarikan di Kota Probolinggo, Jawa Timur (Jatim).

Ribuan orang tumpah ruah memenuhi kawasan pesisir untuk menyaksikan Tradisi Petik Laut yang dihadiri Wali Kota Probolinggo Aminuddin di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Sabtu.

"Petik Laut merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan, khususnya kepada nelayan dan warga Mayangan. Itu bukan hanya tradisi, tapi juga simbol kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat pesisir,” kata Wali kota Aminuddin saat memberikan sambutan.

Baca juga: Nelayan Lampon Banyuwangi gelar tradisi Petik Laut

Menurutnya, antusiasme masyarakat tahun ini terlihat lebih besar dibandingkan sebelumnya, yang menjadi tanda budaya Mayangan itu masih hidup dan dicintai warganya, sehingga perlu dilestarikan sebagai aset budaya, sekaligus penggerak ekonomi lokal.

"Selain melestarikan budaya, kegiatan seperti ini juga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar. Kami doakan semoga kegiatan Petik Laut ke depan semakin sukses dan bisa menjadi agenda rutin tahunan," tuturnya.

Baca juga: Desa-desa nelayan Jembrana bergantian melaksanakan petik laut

Sementara itu Lurah Mayangan Wisnu Setiawan menjelaskan kegiatan Petik Laut tahun ini berlangsung selama tiga hari dengan berbagai rangkaian acara yang dikemas menarik.

"Kegiatan dimulai dengan gelaran Khotmil Quran dan Majengan Bersholawat, dilanjutkan Pawai Budaya dan Larung Sesaji pada hari ini dan akan ditutup besok dengan tasyakuran dan hiburan orkes Melayu," katanya.

Ritual Larung Sesaji menjadi puncak acara yang paling ditunggu. Wali Kota bersama rombongan dan para nelayan menaiki perahu hias menuju tengah laut untuk melarung sesaji berisi hasil bumi dan perlengkapan dapur sebagai simbol rasa syukur dan harapan akan limpahan rezeki serta keselamatan di laut.

Baca juga: Khofifah: Tradisi petik laut di Probolinggo jadi potensi wisata

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.