Pyongyang (ANTARA) - China terus memperdalam hubungan bilateral mereka dengan Korea Utara, salah satunya dengan memperkuat pertukaran tingkat tinggi dan komunikasi strategis.

Dilaporkan Xinuha, Sabtu, hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, yang juga anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (PKC), saat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea Utara Kim Jong Un.

Menurut Li, PKC dan Pemerintah China selalu memandang hubungan dengan Korea Utara dari sudut pandang strategis dan perspektif jangka panjang.

Dia menambahkan bahwa mempertahankan, mengonsolidasikan, dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama tradisional antara kedua negara merupakan kebijakan China yang tidak tergoyahkan.

PM Li mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan pihak Korea Utara untuk mengikuti panduan gabungan dari para pemimpin tertinggi kedua partai dan kedua negara serta mendorong kemajuan baru dalam hubungan bilateral.

Li mengatakan bahwa China siap bekerja sama dengan Korea Utara untuk melanjutkan persahabatan tradisional mereka, memperdalam kerja sama praktis, serta berkoordinasi dan bekerja sama secara erat dalam urusan internasional maupun regional.

Dia juga mengajak kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama multilateral, menjaga dan mempraktikkan multilateralisme secara kuat, serta mendorong pengembangan tatanan internasional ke arah yang lebih adil dan merata.

PM Li, pada September 2025, Sekjen Kim datang ke China untuk menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat China melawan Agresi Jepang dan Perang Antifasis Dunia.

Dalam pertemuan Kim dengan Presiden China Xi Jinping ketika itu, mereka menetapkan arah dan membuat cetak biru untuk semakin memperdalam hubungan Korea Utara dan China.

Kim pun meminta Li untuk menyampaikan salam tulus dan harapan terbaiknya kepada Sekjen Xi, dan secara hangat menyambut delegasi PKC dan pemerintah China ke Korea Utara untuk acara perayaan 80 tahun berdirinya Partai Buruh Korea Utara.

Kim juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Xi, China meraih pencapaian luar biasa dalam pembangunan sosialis.

Kim sendiri menyatakan pula bahwa hubungan Korea Utara-China tak terpatahkan. Dia berkata konsolidasi dan pengembangan hubungan kerja sama bersahabat antara kedua negara tetap menjadi pendirian yang tak tergoyahkan bagi Partai Buruh dan Pemerintah Korut, terlepas dari perubahan situasi internasional.

Hal itu melayani kepentingan bersama kedua belah pihak serta berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan pembangunan regional, kata Kim menambahkan.

Kim mengatakan bahwa RRDK dengan tegas mendukung prinsip Satu China, secara teguh menentang aksi separatis "kemerdekaan Taiwan" dan segala bentuk campur tangan eksternal, serta mendukung posisi China dalam isu-isu yang berkaitan dengan Hong Kong, Xinjiang, dan Xizang.

Kim menegaskan pula Pyongyang bersedia mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang erat dengan Beijing, mendorong kerja sama di berbagai bidang, memperkuat kolaborasi multilateral, memajukan pengembangan tujuan sosialis masing-masing, serta membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kedua negara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.