Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan dengan aman dan terkendali, menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyampaikan seluruh cabang operasional di kawasan NTT, termasuk Kupang dan Labuan Bajo, tetap beroperasi normal dengan pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca laut.
"ASDP siap siaga memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman dan efisien. Dalam situasi bencana sekalipun, kami tetap berkomitmen menjaga konektivitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” kata Heru dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Diketahui erupsi Gunung Lewotobi terjadi pada Jumat (10/10) dini hari. Letusan tercatat setinggi 600 meter dengan amplitudo 10,5 milimeter dan durasi 140 detik.
Heru menegaskan sebagai perusahaan transportasi laut yang berperan strategis dalam konektivitas antarpulau, pihaknya memastikan kelancaran mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, khususnya di jalur vital wilayah timur Indonesia akan tetap terjaga.
Salah satu jalur strategis yang menjadi perhatian utama adalah Lintasan Labuan Bajo–Sape (NTB). Rute itu merupakan simpul penting pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat antarprovinsi, serta menjadi alternatif utama jika jalur penyeberangan di kawasan timur Flores terdampak aktivitas vulkanik.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan lintasan Labuan Bajo–Sape tetap beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WITA, menggunakan KMP Cakalang dan KMP Cucut.
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap arah sebaran abu vulkanik dan kondisi cuaca laut, serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar seluruh aktivitas penyeberangan berlangsung aman dan tepat waktu,” jelas Shelvy.
Berdasarkan data ASDP periode Januari-September 2025, lintasan Labuan Bajo–Sape telah mengangkut 24.964 penumpang dan 11.555 kendaraan, didominasi kendaraan roda dua sebanyak 5.482 unit dan mobil pribadi 2.968 unit.
Angka itu menunjukkan peran penting lintasan tersebut sebagai jalur utama kegiatan ekonomi dan pariwisata di kawasan timur Indonesia.
Selain lintasan Labuan Bajo–Sape, BUMN transportasi itu juga mengoperasikan beberapa rute strategis lainnya dari Pelabuhan Labuan Bajo, yakni Labuan Bajo–Waingapu, Labuan Bajo–Pulau Rinca, dan Labuan Bajo–Jampea.
"Keberlanjutan layanan ini memperkuat peran kami dalam menjaga stabilitas arus penumpang dan logistik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya," ujarnya.
Lebih lanjut Shelvy mengatakan bahwa pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, dan otoritas pelabuhan setempat untuk memastikan kesiapan kapal serta keamanan navigasi laut di seluruh lintasan operasional.
Selain itu, menyiapkan skenario pengalihan rute bila diperlukan guna mendukung kelancaran penyaluran logistik dan mobilitas masyarakat.
“Kami berharap situasi di wilayah Flores Timur segera pulih. Kami akan terus hadir memberikan pelayanan terbaik dan menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas Indonesia, terutama di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang andal,” tambah Shelvy.
Baca juga: ASDP operasikan KMP Cucut dampak penutupan bandara di Labuan Bajo
Baca juga: ASDP sebut telah layani 24 lintasan penyeberangan di NTT
Baca juga: ASDP resmi mulai terapkan digitalisasi tiket di lima pelabuhan NTT
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.