Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Eng Hian menilai hasil runner-up tim bulu tangkis junior Indonesia pada Piala Suhandinata 2025 tidak buruk, tetapi tetap akan menjadi bahan evaluasi, khususnya dalam hal pemerataan kekuatan di setiap sektor.
Indonesia gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah 0-2 (30-45, 44-45) dari China pada partai final yang berlangsung di National Centre of Excellence, Guwahati, Assam, India, Sabtu.
“Hasil runner-up tidaklah buruk, tapi bukan hasil yang terbaik. Sebagai juara bertahan tentu kami ingin mempertahankan gelar, tetapi ini menjadi pelajaran untuk ke depan,” kata Eng Hian melalui keterangan resmi PBSI, Sabtu.
Menurut dia, tantangan utama yang harus dibenahi adalah pemerataan kekuatan di seluruh sektor agar Indonesia tidak hanya mengandalkan satu atau dua nomor unggulan.
“Pekerjaan rumahnya adalah bagaimana kami bisa membuat pemerataan di semua sektor. Bisa dilihat dari Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior ini. Dengan sistem relay point yang pendek, tertinggal 5–6 poin saja sudah sangat sulit mengejar jika hanya memiliki andalan di satu atau dua sektor,” ujar Eng Hian.
Baca juga: Indonesia gagal pertahankan gelar Piala Suhandinata 2025
Baca juga: Indonesia hadapi China pada final Piala Suhandinata 2025
Meski gagal mempertahankan gelar, Eng Hian tetap memberikan apresiasi atas perjuangan para atlet muda yang tampil maksimal hingga partai puncak. Ia berharap para pemain dapat segera kembali fokus menghadapi nomor perorangan yang akan berlangsung pada 13–19 Oktober mendatang.
“Saya berterima kasih kepada anak-anak yang sudah berjuang. Jangan larut dalam kesedihan karena masih ada nomor perorangan. Mari kembali fokus dan bersiap untuk kembali menunjukkan yang terbaik,” kata dia.
Kapten tim Moh Zaki Ubaidillah menyampaikan permintaan maaf karena belum bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia, seraya berjanji akan tampil lebih baik di nomor perorangan.
“Saya atas nama tim meminta maaf karena belum mendapatkan hasil terbaik. Terima kasih atas doa dan dukungan sehingga kami bisa berjuang sampai ke final. Masih ada nomor perorangan, kami akan kembali berjuang,” kata Ubed.
Baca juga: Perombakan ganda putra jadi kunci Indonesia ke final Piala Suhandinata
Baca juga: Ubed bersyukur bisa antar Indonesia ke final Piala Suhandinata 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.