Pada 2007, Nenkasman dan suaminya memulai bisnis sebuah penginapan yang dikelola keluarga. Mereka juga terlibat dalam pendidikan alam, dengan memimpin anak-anak yang mengadakan kunjungan studi ke padang rumput untuk mendaki dan mengamati burung, mengumpulkan tanaman di sepanjang jalan untuk dijadikan spesimen.
Sekitar satu dasawarsa yang lalu, Nenkasman mulai merekam video kehidupan sehari-hari dan budaya di kampung halamannya. Selama proses tersebut, dia menyadari bahwa keterampilan tradisional yang dulunya sangat penting bagi wanita setempat, yaitu memintal wol yak dan menenun ikat pinggang bermotif floral khas Qiaoqi, perlahan-lahan memudar seiring kian berkurangnya jumlah orang yang mau meneruskannya.

Bertekad untuk melindungi dan mewariskan teknik-teknik tersebut, Nenkasman mendirikan sebuah studio tekstil buatan tangan pada 2016. Studio ini menggabungkan keterampilan tradisional dengan desain inovatif untuk memproduksi ransel, syal, ikat pinggang, dan kerajinan tangan lainnya. Dia memasarkan produk-produk itu melalui pameran dan penjualan daring. Ketika pesanan meningkat, Nenkasman membagikan pesanan tersebut kepada para kaum perempuan di desanya, sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan di luar musim bertani. Lebih dari 50 perempuan telah memiliki pekerjaan paruh waktu di bawah bimbingan Nenkasman.
Bertekad untuk melindungi dan mewariskan teknik-teknik tersebut, Nenkasman mendirikan sebuah studio tekstil buatan tangan pada 2016. Studio ini menggabungkan keterampilan tradisional dengan desain inovatif untuk memproduksi ransel, syal, ikat pinggang, dan kerajinan tangan lainnya. Dia memasarkan produk-produk itu melalui pameran dan penjualan daring. Ketika pesanan meningkat, Nenkasman membagikan pesanan tersebut kepada para kaum perempuan di desanya, sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan di luar musim bertani. Lebih dari 50 perempuan telah memiliki pekerjaan paruh waktu di bawah bimbingan Nenkasman
Saat ini, studio Nenkasman menarik semakin banyak sekolah dan penggemar kerajinan untuk berkunjung dan mendapatkan pengalaman langsung. Di penginapan miliknya yang bergaya etnis Tibet, ruang budaya yang dia dirikan mulai terbentuk dan dikunjungi kian banyak wisatawan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.