Jakarta (ANTARA) - Tidak ada awal kehidupan yang lebih penting daripada enam bulan pertama seorang bayi. Pada masa inilah fondasi pertumbuhan dan masa depan anak dibangun.

Para dokter anak di seluruh dunia sepakat bahwa pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama periode ini adalah kunci untuk memastikan tumbuh kembang yang optimal.

Hanya saja, di balik fakta ilmiah yang terdengar sederhana itu, terdapat kenyataan yang lebih kompleks bahwa tidak semua ibu mampu memproduksi ASI secara cukup, dan tidak semua bayi mendapat kesempatan untuk menyusu secara optimal.

Di sinilah pendekatan akupresur muncul sebagai solusi kesehatan yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga manusiawi.

Akupresur merupakan metode penyembuhan tradisional yang berasal dari filosofi pengobatan Timur, bekerja dengan memberi tekanan lembut pada titik-titik tertentu di tubuh untuk menstimulasi aliran energi dan fungsi organ.

Kini, teknik kuno itu kembali mendapat tempat di ranah kedokteran modern, bukan sebagai alternatif semata, tetapi sebagai pendamping terapi medis yang efektif dan aman.

Dalam konteks pemberian ASI, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa stimulasi titik-titik tertentu dapat meningkatkan produksi hormon prolaktin dan oksitosin, dua hormon utama dalam proses laktasi.

ASI bukan sekadar makanan. Ia adalah kehidupan pertama yang diberikan seorang ibu pada anaknya.

ASI mengandung seluruh zat gizi penting dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga faktor bioaktif yang membantu pembentukan otak, sistem imun, dan pertumbuhan anak secara menyeluruh. Ketika produksi ASI tidak optimal, risiko stunting meningkat secara signifikan.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.