...Bila ada potensi stunting, segera kita tuntaskan
Manado (ANTARA) - Mendukbangga/BKKBN, Wihaji menyebutkan, hingga saat ini program orang tua asuh cegah stunting (Genting) telah menjangkau hampir satu juta anak.
"Anak asuh saya hampir satu juta anak, termasuk di sini, yang itu bagian kewajiban dan kewenangan saya dan itu tanpa APBN," kata Menteri Wihaji saat kunjungan kerja di Manado, Minggu.
Menteri mencontohkan, pada saat mengunjungi Kabupaten Minahasa Utara, di Desa Wusa, Kemendukbangga/BKKBN membawa mitra program Genting yaitu 'Rumah Zakat' untuk membantu warga dengan membangun rumah.
Sementara di Kota Manado, di Kelurahan Pandu membangun sumur, hunian, harapannya membantu keluarga berisiko stunting agar bisa nol.
Baca juga: Wihaji: Program 'Genting' di Sulut bantu bangun rumah layak huni
"Bila ada potensi stunting, segera kita tuntaskan. Terima kasih kepada kepala dinas kesehatan, kepala Puskesmas yang sudah mengawal proses ini. Kita harus bekerja bersama-sama, tidak bisa sendirian," katanya menambahkan.
Wihaji mengatakan, penanganan stunting, butuh percepatan, "Bila tidak akan repot. Saya pernah menjadi kepala daerah untuk membantu butuh proses panjang sehingga yang super prioritas langsung dikerjakan."
Dia menyebutkan, program Genting tersebut disokong korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta pribadi.
Ketiga kategori orang tua asuh cegah stunting tersebut yang nantinya akan mengerjakan yang super prioritas, cepat, tidak berbelit, harus segera dikerjakan.
Sebelum kembali ke Jakarta, Mendukbangga/BKKBN Wihaji mendampingi Ketua Komisi IX, Felly E Runtuwene pada acara 'Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja' serta mengunjungi Keluarga Beresiko Stunting (KRS) di Desa Wusa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kelurahan Pandu, Kota Manado.
Baca juga: Kemendukbangga: Sanitasi dan KB unsur penting cegah stunting
Baca juga: Komisi IX: Perlu kerja bersama turunkan stunting
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.