Meski James tidak memiliki performa seperti dekade pertamanya di NBA, setidaknya dia masih memiliki statistik permainan di musim 2024/2025 yang identik dengan statistiknya dalam 10 tahun terakhir.

Jakarta (ANTARA) - Musim ke-23 LeBron James di NBA dimulai dengan lebih banyak tanda tanya dibanding kepastian. Kapten veteran Los Angeles Lakers itu tidak tampil pada laga pramusim perdana di Palm Desert karena gangguan saraf di pinggul, sementara pembicaraan seputar masa depannya semakin intens.

Usianya kini 40 tahun, dan untuk pertama kalinya sejak lama, James menjalani musim dengan kontrak yang akan berakhir tanpa kepastian perpanjangan.

James mengaku belum tahu kapan akan berhenti. Ia hanya menyebut ingin menikmati satu musim lagi dan “berinvestasi penuh” dalam permainan. Namun pernyataan agennya Rich Paul memberi nada yang lebih strategis.

“LeBron ingin bersaing untuk gelar juara,” kata Paul. “Dia paham Lakers sedang membangun masa depan, tapi kami perlu menilai apa yang terbaik untuknya pada tahap karier ini.” Kalimat itu membuka ruang bagi berbagai kemungkinan, termasuk perpisahan.

Kemungkinan terdapat empat arah yang bisa ditempuh James dan Lakers sepanjang dua musim ke depan. Pertama, skenario paling sentimental yaitu James menuntaskan kontraknya dan pensiun sebagai pemain Lakers.

Dalam tujuh musim terakhir, ia membawa klub ini meraih gelar juara NBA pada 2020, menjadi pencetak poin terbanyak sepanjang sejarah liga, dan bermain bersama putranya, Bronny pada 2024.

Lakers menolak tawaran Golden State Warriors yang sempat menanyakan kemungkinan pertukaran, dan Rob Pelinka selaku presiden tim bahkan menyatakan ingin LeBron menutup kariernya di sini.

Baca juga: Doncic siap lakukan apa saja demi kemenangan Lakers tanpa LeBron

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.