Jakarta (ANTARA) - Beras Bulog adalah beras yang dikelola dan didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog), lembaga pemerintah yang memiliki mandat penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Melalui peran strategisnya, Bulog memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan distribusi beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat Indonesia.
Beras Bulog dikenal memiliki beberapa karakteristik utama. Pertama, kualitasnya yang terjamin. Proses pengadaan dan penyimpanan beras dilakukan melalui pengawasan yang ketat sehingga mutu tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen.
Kedua, stabilitas harga. Bulog berperan sebagai penyangga harga untuk memastikan beras tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, bahkan di tengah dinamika pasar.
Ketiga, ketersediaan yang konsisten. Pengadaan dan penyimpanan beras dilakukan secara berkelanjutan sehingga kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi.
Distribusi Beras Bulog menjangkau berbagai saluran, mulai dari pasar tradisional, ritel modern, hingga program bantuan pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam konteks yang lebih luas, keberadaan Beras Bulog tidak hanya penting secara ekonomi, tetapi juga strategis dari sisi geopolitik pangan nasional. Ketahanan pangan telah menjadi salah satu indikator utama kedaulatan negara.
Ketika harga beras melonjak di pasar global akibat gangguan rantai pasok atau perubahan iklim, negara dengan cadangan beras yang memadai akan lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dan sosial.
Di sinilah Bulog berperan sebagai “perisai” yang melindungi masyarakat dari fluktuasi harga internasional, sekaligus sebagai instrumen negara untuk memastikan tidak ada warga yang kekurangan pangan.
Dalam beberapa situasi darurat, seperti bencana alam atau krisis ekonomi, keberadaan stok beras Bulog menjadi penentu stabilitas sosial yang tidak ternilai.
Persepsi masyarakat
Persepsi masyarakat terhadap beras ini pun beragam. Ada yang mengapresiasi perannya dalam menjaga stabilitas pangan, namun sebagian lain menyoroti aspek kualitas atau distribusinya.
Berbagai penelitian menunjukkan tingkat kepuasan dan persepsi masyarakat terhadap Beras Bulog cukup positif dalam beberapa konteks. Salah satunya adalah skripsi Suci Wulandari (2024, Universitas Medan Area) yang meneliti Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Beras Bulog dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kota Binjai.
Dalam penelitian itu, dengan menggunakan metode Importance-Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) pada sampel 30 responden, diperoleh skor CSI sebesar 87,71 persen, yang dikategorikan sebagai tingkat kepuasan tinggi.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.