Saya kira banjir akibat drainase itu tidak berlangsung lama dan banjir bisa kembali surut
Lebak (ANTARA) - Sejumlah perkampungan di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten dilanda banjir dengan ketinggian antara 14 sampai 30 sentimeter setelah hujan deras yang berlangsung selama 1,5 jam.
"Kami sudah menjadi langganan banjir jika curah hujan lebih dari satu jam," kata Lala (40) warga Pasir Kongsen Kelurahan MC Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak, Senin.
Curah hujan cukup deras mulai pukul 13:00 WIB sampai pukul 14:30 WIB, sehingga kondisi rumahnya terendam banjir setinggi 30 sentimeter.
Baca juga: BPBD Lebak: 20 kecamatan dilanda banjir, longsor, dan pergerakan tanah
Saat ini, banjir yang menimpa rumahnya belum surut, dan genangan air masih berlangsung.
Oleh karena itu, pihaknya bersama keluarga menunggu air banjir surut.
"Kami menilai banjir terjadi di Kampung Pasir Kongsen itu akibat sempitnya saluran drainase," kata Lala.
Begitu juga Dahlan (75) warga Komplek Pendidikan Rangkasbitung mengaku dirinya bersama puluhan rumah lainnya terendam banjir setinggi 30 sentimeter dan sampai pukul 15:00 WIB belum surut.
Baca juga: Mensos janji tindaklanjuti nasib warga Lebak yang masih di huntara
"Kami berharap air surut dan bisa kembali menempatinya," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan banjir perkotaan di Rangkasbitung dan sekitarnya akibat curah hujan tinggi dan kondisi drainase tidak mampu menampung debit air hujan itu.
"Saya kira banjir akibat drainase itu tidak berlangsung lama dan banjir bisa kembali surut," katanya.
Baca juga: Ratusan rumah di Lebak terendam banjir
Berdasarkan pemantauan banjir yang melanda sejumlah perkampungan di Rangkasbitung akibat saluran drainase tidak berjalan ketika hujan deras, sehingga perlu dilakukan normalisasi saluran drainase.
Selain itu juga ruas jalan tergenang banjir sehingga banyak kendaraan roda dua mogok.
Baca juga: Tim Baznas Tanggap Bencana bantu evakuasi korban banjir Lebak Banten
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.