Kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas negara dapat memperkuat kompetensi guru, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan standar baru dalam pendidikan kejuruan di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersinergi bersama Institut Francais Indonesie (IFI) melalui Institut disciples Escoffier memperkuat pendidikan vokasi bidang kuliner dan gastronomi dengan menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen Tatang Muttaqin mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari pelaksanaan kerjasama antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan kejuruan, khususnya dalam bidang kuliner dan gastronomi.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana kolaborasi lintas negara dapat memperkuat kompetensi guru, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan standar baru dalam pendidikan kejuruan di Indonesia,” kata Tatang secara daring dalam kegiatan bertajuk Pembukaan French Indonesian ToT on French Cooking for Vocational Education Training di Jakarta pada Senin.
Lebih lanjut ia menyebutkan peserta pelatihan berjumlah 44 orang, yang terdiri dari guru SMK, widyaiswara, dan instruktur Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, dan dibagi dalam dua kelas yaitu masing-masing 22 peserta untuk kompetensi cookery dan pastry.
Baca juga: Kemendikdasmen perkuat SDM vokasi lewat pelatihan 1.100 instruktur
Lebih lanjut Tatang menjelaskan pelatihan tersebut akan menggunakan pendekatan kombinasi, yakni dengan metode pengajaran interaktif yang mengikutsertakan demo memasak tatap muka oleh koko ahli dan diikuti dengan praktek langsung memasak dan pengolahan cookery.
“Kemudian kami juga melakukan pembuatan pastry dan studi kasus serta latihan kelompok dan diakhiri dengan asesmen,” imbuhnya.
Pihaknya berharap pelatihan tersebut dapat menambah kompetensi para guru SMK maupun instruktur pendidikan vokasi dan menyebarluaskan ke sekolah masing-masing hingga ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di wilayah sekolahnya.
“Kami berharap peserta dapat meningkatkan kapasitas dalam memperkenalkan keunikan dan keunggulan masakan Prancis sehingga mampu berinovasi dan bersaing di tingkat internasional. Juga diharapkan peserta memperoleh pemahaman mendalam mengenai standar kompetensi internasional,” kata Tatang.
Baca juga: Wamendikdasmen: Kualitas instruktur pendidikan vokasi belum merata
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.